Protes jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki, warga Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, menjual jalan rusak tersebut di Tokopedia sebesar Rp 33.000.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
Akses jalan Kampung Ciaer Jeruk-Kampung Cegog di Desa Rancapinang sepanjang 3 kilometer rusak selama bertahun-tahun dan tak kunjung diperbaiki. Warga setempat, Ahmad Kurtusi (28), pun gemas sehingga menjual jalan tanah berlumpur dan berbatu itu di Tokopedia sebesar Rp 33.000.
Ahmad merupakan wiraswasta yang saban hari menjual kerajinan tangan dari desa yang terletak dekat Taman Nasional Ujung Kulon, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten. Dia mengunggah ”Dijual Jalan Cegog Menuju Proyek Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA)” itu pekan lalu dalam lapaknya di Tokopedia.
Sebelum dihapus oleh Tokopedia karena melanggar pedoman pengguna, ada dua pelanggan yang merespons jualan jalan rusak. Kepada Ahmad, mereka bertanya apa yang didapat dari membeli jalan rusak.
”Kata saya, kalian dapat ucapan terima kasih karena sudah sumbangkan uang untuk perbaikan jalan,” ujar Ahmad ketika dihubungi dari Jakarta, Minggu (27/2/2022).
Ahmad menuturkan, jalan rusak sepanjang 3 km itu adalah akses jalan satu-satunya bagi warga Kampung Ciaer Jeruk-Kampung Cegog. Kondisi jalan yang rusak sudah terjadi sejak ia lahir dan belum ada pembenahan secara permanen.
Sepengetahuannya, hanya berlangsung tambal sulam dari swadaya warga, bantuan desa, dan beberapa perusahaan, misalnya sumbangan uang dan material batu.
”Sudah tanyakan ke desa tentang status jalan. Jawabannya belum jelas masuk jalan desa atau kabupaten. Masih simpang siur sehingga tidak bisa perbaiki pakai dana desa,” katanya.
Selain bertanya ke pihak desa, lanjut Ahmad, warga pernah menanyakan status jalan tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Namun, belum ada jawaban yang memuaskan karena terkesan saling lempar kewenangan.
Kali terakhir, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang masih memastikan status jalan supaya bisa masuk program kerja Bupati Pandeglang Irna Narulita.
Menurut Ahmad, warga yang mayoritas petani dan nelayan ingin jalan secepatnya diperbaiki. Mereka gemas sudah bertahun-tahun kelimpungan kalau ada hal darurat, seperti akses layanan kesehatan dan belanja kebutuhan pokok.
Selama ini, katanya, warga yang butuh penanganan darurat, sakit sedang atau berat, serta belanja kebutuhan pokok harus ke Kecamatan Cibaliung yang berjarak 25 km dari desa. Untuk ke sana, mereka mengandalkan mobil pikap sebagai angkutan umum.
”Pikap punya warga. Pakai antar ibu melahirkan ke Cibaliung kalau bidan tidak sanggup tangani,” ujar Ahmad.
Meskipun telah dihapus Tokopedia, dia berharap unggahan itu memantik perhatian pemerintah karena warga ingin diperhatikan dan dipenuhi akses untuk kehidupannya.
Dia menyayangkan pemerintah tidak memperbaiki akses jalan warga berbarengan dengan pembangunan JRSCA atau program rumah baru untuk badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon dengan luas 5.100 hektar.
Dari laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ada tujuh paket pembangunan JRSCA. Tujuh paket itu meliputi pagar dan area parkir, jembatan, kandang pengendali penggembalaan liar ternak warga, pos jaga dan pagar batas airmokla, konsultasi manajemen konstruksi, serta jasa konsultasi teknis.
Tujuh paket tersebut sudah selesai tender. Nilai kontrak keseluruhannya sebesar Rp 16,6 miliar.
Status jalan
Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang Asep Rahmat mengatakan, jalan Kampung Ciaer Jeruk-Kampung Cegog berstatus jalan desa. Berbeda halnya dengan jalan Kampung Pasir Nangka-Kampung Ciaer Jeruk yang masuk jalan kabupaten.
”Jalan Ciaer Jeruk-Cegog statusnya jalan desa, bukan jalan kabupaten. Kalau jalan kabupaten, setiap tahun diprioritaskan penanganannya, kecuali 2020 karena alokasi anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19,” katanya.
Meksi demikian, lanjut Asep, Pemkab Pandeglang akan memprioritaskan pembangunan jalan Kampung Ciaer Jeruk-Kampung Cegog dan segera diusulkan melalui musyawarah rencana pembangunan tingkat desa dan kecamatan.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang mendata panjang jalan kabupaten yang tidak mantap atau rusak dan rusak berat mencapai 182 km. Sementara merujuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, jalan mantap mencapai 80 persen.