Tidak ada korban jiwa tetapi sebagian rumah warga rusak di Desa Gunung Wangun, Desa Neglasari, Desa Wanasari, dan Jalan Raya Warung Banten Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten, Lebak, Banten.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
Dokumentasi Polres Lebak
Longsor menerjang rumah warga di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, pascahujan deras, Rabu (16/2/2022).
TANGERANG, KOMPAS — Hujan deras mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (16/2/2022). Tidak ada korban jiwa, tetapi sebagian rumah warga rusak di Desa Gunung Wangun, Desa Neglasari, Desa Wanasari, dan Jalan Raya Warung Banten Citorek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan, pada 17-19 Februari ada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang di sebagian besar Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang bagian utara, Kabupaten Serang bagian selatan, Kabupaten Tangerang bagian selatan, dan Kota Tangerang Selatan.
Kepala Kepolisian Resor Lebak Ajun Komisaris Besar Wiwin Setiawan menuturkan, banjir dan tanah longsor di Kecamatan Cibeber terjadi setelah hujan deras. Akibatnya, sebagian warga mengungsi karena rumahnya tergenang banjir atau rusak karena terjangan longsor.
”Tim gabungan mengecek lokasi banjir dan longsor. Juga berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika serta mengimbau warga untuk mewaspadai bencana susulan seiring seringnya hujan,” katanya pada Kamis (17/2/2022).
Banjir di Desa Neglasari menyebabkan rumah-rumah warga di Kampung Carucub Girang tererendam luapan Sungai Cicarucub, serta longsor menyebabkan tembok salah satu rumah retak dan roboh. Warga terdampak mengungsi ke rumah warga terdekat.
Dokumentasi Polres Lebak
Longsor merusak rumah warga di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, pascahujan deras Rabu (16/2/2022).
Kemudian, longsor di Desa Gunung Wangun menimpa rumah salah satu warga dan menyebabkan rusak pada bagian dapur. Sementara di Desa Wanasari, pohon-pohon tumbang di Kampung Tegallumbu dan menimpa jembatan sehingga sebagian besi pembatas rusak.
Jalan Raya Warung Banten Citorek juga terdampak longsor di Blok Sopal Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Tim gabungan dan warga tengah membersihkan material longsor.
Potensi bencana
Kabupaten Lebak memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi berdasarkan analisis inaRISK, portal kajian risiko bencana milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Dalam kurun 2015-2020 terjadi 29 kali banjir di wilayah itu. Salah satunya banjir bandang pada awal Januari 2020. Banjir dan material pada saat itu menerjang Kecamatan Sajira hingga menewaskan 9 warga, 2 orang hilang, serta menyebabkan 2.389 rumah warga dan 45 fasilitas umum rusak.
Sebelumnya, 150 rumah terendam banjir setelah hujan deras pada Senin (1/11/2021) sore hingga malam. Banjir setinggi 50 sentimeter hingga 1 meter itu berasal dari luapan Sungai Cikambui dan Sungai Ciranjieun.
Potensi bencana lain di Lebak adalah gempa bumi. Misalnya, gempa bermagnitudo 5,5 di Kecamatan Bayah, Jumat (4/2/2022) pukul 17.10. Pusat gempa berada di laut dengan jarak 71 kilometer arah barat daya Bayah.
KPP BASARNAS BANTEN
Beberapa personel Kantor Pencarian dan Pertolongan Badan SAR Nasional Banten, masyarakat, dan polisi mencari korban yang hanyut di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (28/8/2018).
BMKG melaporkan titik gempa pada kedalaman 10 kilometer. Getarannya dirasakan di Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan di Banten, Sukabumi dan Bogor di Jawa Barat, dan Jakarta.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lebak Febby Rizky Pratama menuturkan, tidak ada laporan kerusakan dari gempa yang terasa hampir di seluruh kecamatan Lebak tersebut.