Besok, Kabupaten Bekasi Kembali ke Pembelajaran Jarak Jauh
Pemerintah Kabupaten Bekasi menghentikan PTM terbatas. Di Kota Bekasi, vaksinasi serentak untuk warga lansia dimulai di seluruh kecamatan.
Oleh
STEFANUS ATO
·4 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menghentikan seluruh kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di daerah tersebut. Di Kota Bekasi dan Tangerang di Banten, vaksinasi Covid-19 terus dipercepat.
Keputusan menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di wilayah Kabupaten Bekasi dituangkan dalam surat edaran Bupati Bekasi Nomor DK.07.03/SE-14/DISDIK. Surat edaran itu diterbitkan pada 11 Februari 2022.
”Pembelajaran tatap muka dihentikan sementara. Proses belajar-mengajar dikembalikan ke pembelajaran jarak jauh mulai 14 Februari 2022,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah saat dihubungi Minggu (13/2/2022) di Bekasi.
Alamsyah menambahkan, berdasarkan edaran Bupati Bekasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga meminta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa Barat untuk menghentikan pembelajaran di bawah kewenangannya. Penghentian sementara pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas diberlakukan untuk jenjang pendidikan PAUD/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan pendidikan kesetaraan yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi.
Alamsyah menambahkan, sesuai arahan dari Gubernur Jawa Barat, aktivitas pembelajaran di satuan pendidikan kebijakannya dikembalikan ke daerah masing-masing. Jadi, ketika terjadi peningkatan kasus Covid-19, maka daerah dapat memutuskan untuk menghentikan PTM.
Dari data pikokabsi.bekasikab.go.id, jumlah kasus aktif Covid-19 di daerah itu hingga Minggu ini mencapai 11.058 kasus. Total kasus terkonfirmasi selama pandemi mencapai 64.357 kasus dengan tingkat kesembuhan 52.752 orang dan kasus meninggal sebanyak 547 orang.
Di Kota Bekasi, selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 3, pemerintah daerah setempat mempercepat vaksinasi warga lanjut usia (lansia) yang masih tergolong rendah. Percepatan vaksinasi lansia dilakukan serentak di seluruh kecamatan di daerah tersebut.
Pelaksana Tugas Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pemerintah daerah menyiapkan 30.000 dosis vaksin dan menyiapkan tiga lokasi vaksinasi. Pemerintah daerah melalui tiap kecamatan juga bersinergi dengan aparat kepolisian dan TNI untuk mencari langsung para warga lansia yang belum divaksin di setiap wilayah kecamatan.
”Saya juga meminta pembentukan tim updating data sehingga warga yang telah divaksin dipastikan masuk dalam data Pcare. Ini juga untuk memastikan jumlah kasus sembuh dan meninggal masuk dalam data dan dikirim ke data pusat,” tutur Tri.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Hengki menambahkan, dirinya telah memerintahkan seluruh kepala kepolisian sektor untuk membantu vaksinasi warga lansia secara serentak. Vaksinasi serentak yang bakal berlangsung selama 17 hari diharapkan dapat mencapai angka 75 persen.
Delta ini adalah varian yang lebih mematikan. Kita tidak boleh menganggap remeh varian Omicron ataupun Delta.
Dari data Dinas Kesehatan Kota Bekasi, capaian vaksinasi warga lansia dosis pertama di daerah itu berdasarkan kategori fasilitas kesehatan hingga 12 Februari 2022 baru menyasar 92.141 orang atau 59,01 persen.
Sebaran varian Delta
Di Kabupaten Tangerang, Banten, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 yang ditemukan bukan hanya varian Omicron. Varian Delta juga masih beredar di sekitar wilayah Tangerang.
”Delta ini adalah varian yang lebih mematikan. Kita tidak boleh menganggap remeh varian Omicron ataupun Delta. Kita tetap harus waspada dan kemudian kembali mengingatkan masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi dosis ketiga atau booster,” kata Zaki dalam siaran pers.
Masyarakat, kata Zaki, perlu mendapat sosialisasi secara berkesinambungan untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Vaksinasi mengurangi tingkat keparahan dan menekan angka kematian akibat Covid-19.
”BOR (keterisian pasien) rumah sakit di Kabupaten Tangerang baru 32 persen. Tetapi, bukan sesuatu yang menggembirakan karena setiap hari masih ditemukan kasus dan meningkat,” kata Zaki.
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, hingga 13 Februari 2022 jumlah kasus aktif Covid-19 di daerah itu mencapai 11.096 kasus. Sementara itu, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 41.182 kasus dengan tingkat kesembuhan mencapai 29.686 orang dan kasus meninggal sebanyak 400 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menambahkan, kasus Covid-19 varian Omicron relatif menimbulkan gejala ringan. Namun, penyebarannya lebih cepat dari varian Delta.
”Saat ini sudah memasuki ancaman gelombang ketiga. Sudah mulai, puncaknya itu Februari akhir dan Maret. Bisa saja tidak sampai Maret, bergantung kepada masyarakat lagi,” katanya dalam siaran pers.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten, pada 12 Februari 2022, ada penambahan kasus dengan jumlah setiap harinya sebanyak 7.283 kasus. Pemerintah provinsi merespons kenaikan kasus itu dengan menyiapkan 3.019 tempat tidur isolasi di rumah sakit.
Dari jumlah tempat tidur yang tersedia, tingkat keterisian (BOR) mencapai 47 persen. Sementara itu, untuk tempat tidur isolasi terpusat, saat ini mencapai 1.313 tempat tidur dengan tingkat keterisian mencapai 56,43 persen.