Plt Bupati Bekasi Dirawat di Rumah Sakit karena Positif Covid-19
Plt Bupati Bekasi positif Covid-19 pada 8 Februari 2022. Orang nomor satu di Kabupaten Bekasi itu dirawat di rumah sakit karena bergejala.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Pelaksana Tugas Bupati Bekasi Akhmad Marjuki terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini ia dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cibitung karena bergejala.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainarti mengatakan, kepala daerah Kabupaten Bekasi itu terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap reaksi berantai polimerase (PCR) yang dilakukan pada 8 Februari 2022 pagi. Tes usap itu dijalani setelah Akhmad mengalami gejala demam, batuk, dan sakit tenggorokan sejak 5 Februari 2022.
”Beliau awalnya merasa kurang enak badan dan mulai demam. Saat menjalani tes usap antigen, hasilnya negatif. Tetapi, karena tidak ada perbaikan, kami tes usap PCR dan hasilnya positif,” ucap Sri saat dihubungi Rabu (9/2/2022) di Bekasi.
Seusai dinyatakan positif, ia langsung menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Bekasi. Kondisi kesehatannya disebut stabil dan pada Rabu ini terus membaik.
Sri mengatakan, jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi saat ini masih terus meningkat. Masyarakat diimbau selalu mematuhi protokol kesehatan.
Data laman pikokabsi.bekasikab.go.id, jumlah kasus aktif di Kabupaten Bekasi hingga 9 Februari 2022 mencapai 8.004 kasus. Sementara total kasus terkonfirmasi sejak pandemi mencapai 60.064 kasus dengan angka kesembuhan mencapai 51.513 orang dan kasus meninggal sebanyak 547 orang.
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah mengatakan, di Kabupaten Bekasi kasus aktif Covid-19 meningkat sangat signifikan. Jumlahnya mencapai dua setengah kali lipat dari angka kasus aktif puncak varian Delta pada 2021.
Namun, keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit rujukan masih terkendali. ”(BOR) rumah sakit untuk ICU (ruang rawat intensif) 9 persen dan untuk non-ICU 49 persen. Itu setengah dari kapasitas maksimal seperti puncak kasus Delta tahun lalu,” kata Alamsyah.
Lonjakan kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi tidak terpusat di kluster tertentu, tetapi menyebar. Namun, kasus terbanyak masih berasal dari kluster keluarga, disusul kasus dari kluster industri yang berjumlah 488 orang dari 12 perusahaan, dan dari kluster sekolah sebanyak 47 kasus.