Belum Ada Laporan Kerusakan akibat Gempa Bayah M 5,5
Gempa bermagnitudo 5,5 mengguncang Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (4/2/2022) sore.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Belum ada laporan kerusakan akibat gempa bermagnitudo 5,5 di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, pada Jumat (4/2/2022) pukul 17.10. Pusat gempa berada di laut dengan jarak 71 kilometer arah barat daya Bayah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika melaporkan titik gempa pada kedalaman 10 kilometer. Getarannya dirasakan di Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan di Banten, Sukabumi dan Bogor di Jawa Barat, dan Jakarta.
Kami masih pantau situasi. Belum ada laporan kerusakan dan warga sudah kembali beraktivitas seperti biasa.
Erwin Komarasukma (58), warga Desa Sawarna di Bayah, yang dihubungi menuturkan, gempa pada Jumat sore cukup terasa oleh warga. Dirasakan dua getaran sehingga warga terkejut dan spontan berlarian ke luar rumah ataupun bangunan.
”Tidak ada suara gemuruh, hanya getaran. Warga terkejut sesaat dan berlarian untuk selamatkan diri. Belum ada laporan kerusakan, di pesisir pantai aman, dan warga sudah kembali ke rumah masing-masing,” ucap lelaki yang menjadi pegiat sosial dan sukarelawan siaga bencana itu.
BPBD Lebak dan Polres Lebak masih memantau situasi sekaligus mengecek dampak gempa. Kepala BPBD Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan, hampir seluruh kecamatan di Lebak merasakan gempa. Saat ini situasi berangsur kondusif. ”Kami masih pantau situasi. Belum ada laporan kerusakan dan warga sudah kembali beraktivitas seperti biasa,” katanya.
Di sisi lain, Polsek Bayah, Polsek Wanasalam, dan Polsek mengecek permukiman dan kawasan pantai. Hasil pengecekan untuk sementara belum ada temuan kerusakakan bangunan, warga yang terluka, dan ketinggian air laut normal.
Sebelumnya, gempa bermagnitudo 6,6 terjadi di Selat Sunda, Jumat (14/1/2022) pukul 16.05. Sedikitnya 1.000 rumah rusak karena buruknya konstruksi bangunan. BPBD Banten melaporkan sebagian besar bangunan rusak ringan, seperti retak, serta plafon dan gentengnya terlepas. Selain rumah, kerusakan juga terjadi pada sekolah, puskesmas, kantor pemerintah, tempat usaha, dan tempat ibadah yang tersebar di Pandeglang, Lebak, dan Serang.