Perbuatan memamerkan uang tidak etis karena banyak warga Kabupaten Tangerang di Banten yang kelimpungan karena terpukul hantaman pendemi Covid-19.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Direktur Utama Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja Syaefunnur Maszah, yang viral setelah video pamer gepokan rupiah dan dollar Singapura, digantikan oleh Direktur Operasional Ashari. Melalui surat keputusan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar itu Ashari menjadi pelaksana tugas direktur utama mulai Kamis (3/2/2022).
Sekretaris Kabupaten Tangerang Moch Maesal Rasyid mengatakan, Bupati menerima pengunduran diri Syaefunnur dan menunjuk Ashari sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja.
”Sudah ditunjuk sebagai pelaksana tugas. Otomatis mulai hari ini menjalankan tugas dan tanggung jawab,” ujarnya.
Sebelumnya, publik meradang karena video pamer gepokan uang oleh Syaefunnur. Video berdurasi 14 detik di TikTok itu dianggap tidak etis di tengah kesulitan banyak warga Kabupaten Tangerang, Banten, saat pandemi Covid-19.
Zaki menyayangkan beredarnya video itu karena tidak etis di tengah situasi pendemi Covid-19. Ia memperingatkan Syaefunnur, sekaligus memerintahkan Inspektorat untuk menginvestigasi dan mengevaluasi sang direktur.
Saya minta maaf, menyesal, dan mengundurkan diri karena menunjukkan perbuatan yang tidak etis.
Bupati juga mengingatkan pejabat publik untuk berempati kepada warga. Apalagi di tengah berbagai kesulitan karena pandemi Covid-19.
”Saya terima pengunduran diri. Sedang dibuat surat keputusan untuk pelaksana tugas direktur utama. Ini jadi pelajaran untuk ASN dan direksi BUMD untuk menjaga sikap, etika, dan martabat. Jangan buat konten yang tidak penting. Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi,” katanya.
Syaefunnur telah meminta maaf sekaligus mengklarifkasi videonya. Video yang direkam 15 September 2020 itu hanya candaan kalau uang tersebut panas. Bukan untuk memamerkan kekayaan.
Video diambil sebulan setelah dilantik sebagai pejabat. Uang puluhan juta rupiah dan 1.000 dollar Singapura tersebut adalah milik pribadi dari bisnis di luar pekerjaan sebagai direktur.
”Saya minta maaf, menyesal, dan mengundurkan diri karena menunjukkan perbuatan yang tidak etis,” katanya.