Kasus positif Covid-19 terus melonjak di Jakarta. Bahkan, kasus harian menyentuh angka 3.000. Ahli kesehatan masyarakat menyarankan pengetatan mobilitas.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kasus positif Covid-19 di Jakarta bertambah 3.509, dengan 94,8 persen di antaranya merupakan transmisi lokal, Rabu (26/1/2022). Tambahan tersebut membuat total jumlah kasus aktif sebanyak 14.082. Dengan positivity rate atau rasio kasus positif 9,4 persen, berarti dari 100 orang yang dites, 9 orang di antaranya positif Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, dalam keterangannya, menggarisbawahi transmisi lokal yang mencapai 12.483 kasus atau 88,6 persen dari total kasus aktif Covid-19 dan mewaspadai peningkatan varian Omicron yang mencapai 1.922 kasus. Kasus itu terdiri atas 613 transmisi lokal dan 1.309 pelaku perjalanan luar negeri.
”Persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 9,4 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8 persen,” katanya. Persentase tersebut melampaui standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.
Tambahan kasus positif membuat 1.456 tempat tidur perawatan terisi atau 38 persen dari 3.616 tempat tidur dan 63 ICU terpakai atau terisi 13 persen dari total jumlah 610 unit.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menuturkan, dinas kesehatan sudah mengatur jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19, tenaga kesehatan, dan sarana prasarananya agar tersedia dengan baik. ”Sudah diatur. Kami pastikan tersedia dengan baik. Selama ini tidak ada masalah,” ujarnya.
Di tengah lonjakan kasus, Pemprov DKI belum akan membatasi mobilitas, termasuk pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas yang berlangsung dengan kapasitas ruang kelas 100 persen. Sebaliknya, bakal mengoptimalkan penggunaan Peduli Lindungi karena jamak tempat umum, hiburan, dan hiburan malam yang tidak disiplin atau membiarkan orang bebas masuk keluar.
Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Ede Surya Darmawan justru menyarankan pemerintah kembali mengetatkan mobilitas di wilayah aglomerasi Jabodetabek seiring lonjakan kasus positif Covid-19. Apalagi lonjakan kasus sudah mencapai ratusan hingga ribuan setiap hari. ”Seharusnya ada tindakan yang menaikkan level PPKM,” tuturnya.
Alangkah baiknya, kata dia, pemerintah daerah berinisiatif mengetatkan mobilitas di wilayah masing-masing tanpa menunggu kebijakan dari pemerintah pusat. Sebab, biasanya tak ada perubahan kebijakan.