Semua Puskesmas di Jakarta Siap Melayani Vaksinasi Penguat
Rabu ini, Dinas Kesehatan DKI mulai memberikan layanan vaksinasi ketiga atau ”booster”. Kelompok yang menjadi prioritas adalah kelompok warga lansia.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan, puskesmas-puskesmas di Jakarta siap memberikan vaksin penguat (booster) bagi warga lanjut usia. Vaksin penguat diberikan kepada warga lansia yang sudah memegang tiket atau undangan yang dikirimkan melalui SMS blast.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Rabu (12/1/2022), menyatakan, seluruh puskesmas di DKI Jakarta siap memberikan layanan vaksinasi booster atau penguat kepada para warga lanjut usia (lansia).
Untuk pemberian layanan, Dinkes DKI sudah berkoordinasi dengan semua puskesmas. Sehingga apabila ada warga lansia datang untuk vaksinasi penguat, pihak puskesmas sudah siap.
”Intinya teman-teman puskesmas sudah siap menerima kalau ada lansia yang akan melakukan vaksinasi,” kata Widyastuti.
Terpisah, Murni L Naibaho, Kepala Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih menjelaskan, untuk pelaksanaan vaksinasi penguat di Cempaka Putih diselenggarakan di sentra vaksin RPTRA Matahari.
Yang dilayani vaksinasi adalah para lansia yang sudah mendapatkan undangan atau e-tiket. Meski begitu, Puskesmas Cempaka Putih juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui media sosial puskesmas, karena diperkirakan tetap akan ada warga yang datang ke sentra vaksinasi meski belum mendapatkan undangan.
Untuk penentuan tempat vaksinasi berikutnya, jelas Naibaho, puskesmas akan melihat animo masyarakat. Dengan mempertimbangkan situasi, sentra vaksin akan bisa ditambah.
Adapun untuk tenaga vaksinator, selain dari Puskesmas Cempaka Putih, juga dari jejaring puskesmas. ”Klinik di Cempaka Putih membantu tenaga vaksinator dan dokter,” kata Naibaho.
Widyastuti menambahkan, untuk pelaksanaan vaksinasi penguat hari pertama di Jakarta dilakukan di Puskesmas Kramat Jati. Layanan vaksin penguat, menurut Widyastuti, selain ada di puskesmas juga bekerja sama dengan TNI/Polri dalam untuk percepatan vaksinasi dosis ketiga ini.
”Masyarakat yang sudah bisa divaksin dosis ketiga ini adalah WNI, berusia 18 tahun ke atas, dan sudah lewat dari 6 bulan sejak dosis kedua. Tidak harus di faskes yang sama dengan lokasi vaksin dosis pertama dan kedua, bisa di faskes lain dengan menunjukkan tiket vaksin ketiga atau vaksin penguat di aplikasi Peduli Lindungi,” ungkapnya.
Namun untuk sementara ini, lanjut Widyastitu, barulah untuk warga lansia yang sudah terbit tiket vaksin booster-nya di aplikasi Peduli Lindungi. Namun, secara bertahap tiket tersebut akan terus diperbarui oleh Kementerian Kesehatan RI sehingga masyarakat yang tiket vaksin ketiganya belum keluar dapat menunggu pembaruan data tersebut.
Widyastuti mengimbau masyarakat untuk mengecek tiket vaksin ketiga Covid-19 melalui aplikasi Peduli Lindungi secara mandiri sebelum datang ke faskes terdekat untuk mengurangi antrean dan menghindari kerumunan.
Pelayanan vaksin penguat ini terbuka untuk masyarakat ber-KTP DKI Jakarta maupun non-KTP DKI Jakarta. Untuk penduduk non-KTP DKI Jakarta, tidak perlu melampirkan surat keterangan domisili saat pelaksanaan vaksin penguat.
Adapun jenis vaksin yang diberikan, menurut Widyastuti, menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin di puskesmas dan dapat dilakukan kombinasi vaksin yang ditentukan Kemenkes RI. Kombinasi vaksin yang dimaksud adalah apabila warga menerima vaksin dosis 1 dan 2 Sinovac, untuk vaksin penguat bisa menerima Pfizer dengan dosis setengah dosis (0,15 cc).
Kemudian, jika warga menerima vaksin dosis 1 dan 2 Sinovac, untuk vaksin penguat bisa menerima AstraZeneca setengah dosis (0,25 cc). Adapun jika warga menerima vaksin dosis 1 dan 2 Astrazeneca, bisa menerima vaksin penguat Moderna setengah dosis (0,25 cc).