Warga Lansia Datang Lebih Pagi untuk Dapat Vaksin ”Booster”
Pemerintah pusat memastikan stok vaksiansi cukup untuk masyarakat yang menjadi prioritas dalam program ini, antara lain lansia dan kelompok rentan.
Oleh
Erika Kurnia
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Warga lanjut usia di Jakarta antusias mendapatkan vaksinasi booster atau penguat anti-Covid-19 gratis, yang mulai diberikan hari Rabu (12/1/2022) ini. Pemerintah memastikan stok vaksiansi cukup untuk masyarakat yang menjadi prioritas dalam program ini, antara lain lansia dan kelompok rentan.
Antusiasme ini terlihat di lokasi penyelenggaraan vaksin penguat di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Layanan ini dibuka di tenda yang dibangun di halaman puskesmas. Sejumlah meja layanan dan kursi diatur sesuai tahapan mendapatkan vaksin dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Inda Mutiara mengatakan, pengaturan itu sudah lama disediakan untuk melayani vaksinasi Covid-19 reguler yang biasa dimulai pukul 08.00. Adapun untuk layanan vaksinasi penguat, awalnya direncanakan mulai pukul 09.00.
”Hari ini kami tetap melayani (vaksin) reguler jam 8 dan booster jam 9. Tapi, karena sudah ada yang datang sejak pagi, jam setengah 8 sudah langsung dimulai,” kata Inda di lokasi.
Saat ini, kita masih ada hampir 130 juta dosis. Sudah siap dari Biofarma.
Hari ini, Puskesmas Kramat Jati menurunkan dua sampai tiga tim vaksinator penguat. Tim ini hanya akan memvaksin warga yang sesuai kriteria prioritas untuk mendapatkan penguat, yaitu sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis 1 dan 2 minimal enam bulan lalu.
Kriteria lainnya, penerima adalah lansia yang sudah mendapatkan vaksin dosis 1 dan 2. Di Kecamatan Kramat Jati, sudah ada 81 persen dari total sekitar 20.500 warga lansia yang mendapatkan dua dosis vaksin. Warga 18 tahun ke atas lainnya yang rentan mengalami sakit parah jika terinfeksi penyakit Covid-19 juga berhak mendapatkan vaksin penguat. Selain itu, mereka juga harus lolos skrining kesehatan di lokasi vaksin.
Ratna, warga Kelurahan Kramat Jati, penerima vaksin penguat, datang pukul 08.15. Ia mengatakan datang atas arahan pihak kelurahan dan undangan melalui aplikasi Peduli Lindungi setelah melakukan pendaftaran secara daring. Pada kesempatan itu, ia mendapatkan setengah dosis vaksin merek Pfizer meski vaksin pertama dan keduanya Sinovac.
”Mereka apa saja, sih, enggak masalah. Yang penting nanti jadi sehat,” ujar perempuan 68 tahun yang tinggal dengan tiga anggota keluarga usia produktif di di Kelurahan Kramat Jati. Ia berharap vaksin yang diterimanya tidak berdampak buruk pada tubuhnya.
Inda mengatakan, hari ini puskesmasnya mendapat jatah vaksin penguat merek Pfizer dan AstraZeneca. ”Hari ini, kuotanya 150 orang (penerima vaksin penguat), yang mayoritas warga lansia dengan dosis yang kita sesuaikan jumlahnya,” kata Inda.
Sementara, mereka juga tetap melayani vaksinasi Covid-19 reguler untuk dosis pertama dan kedua, serta vaksinasi anak yang sudah mencapai 60 persen dari target atau 18.000 anak.
Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), memastikan stok vaksin penguat di Indonesia sangat memadai. ”Saat ini, kita masih ada hampir 130 juta dosis. Sudah siap dari Biofarma,” kata Maxi pada kesempatan sama.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan, seluruh fasilitas kesehatan (faskes), dari puskesmas hingga rumah sakit umum daerah, milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap melaksanakan vaksinasi penguat. Pihaknya juga berkolaborasi dengan TNI dan Polri untuk percepatan vaksinasi dosis ketiga ini.
”Tidak harus di faskes yang sama dengan lokasi vaksin dosis pertama dan kedua, bisa di faskes lain dengan menunjukkan tiket vaksin ketiga atau vaksin booster di aplikasi Peduli Lindungi,” ungkapnya dalam keterangan tertulis.
Bertahap
Secara bertahap, tiket vaksin penguat akan terus diperbarui oleh Kementerian Kesehatan. Masyarakat diimbau mengecek tiket vaksin ketiga Covid-19 melalui aplikasi Peduli Lindungi secara mandiri sebelum datang ke faskes terdekat untuk mengurangi antrean dan menghindari kerumunan.
Ia juga mengingatkan, pelayanan vaksin penguat ini terbuka untuk masyarakat ber-KTP DKI Jakarta ataupun non-KTP DKI Jakarta. Penduduk non-KTP DKI Jakarta tidak perlu melampirkan surat keterangan domisili saat pelaksanaan vaksin penguat.
”Jenis vaksin yang diberikan menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin di puskesmas dan dapat dilakukan kombinasi vaksin yang ditentukan Kemenkes,” katanya.
Warga yang pernah mendapatkan vaksin dosis 1 dan 2 merek Sinovac bisa mendapatkan vaksin penguat merek Pfizer atau AstraZeneca setengah dosis. Sementara itu, penerima vaksin dosis 1 dan 2 AstraZeneca bisa menerima vaksin penguat merek Moderna setengah dosis.
Vaksinasi penguat juga berlangsung di wilayah tetangga Jakarta. Di Kota Tangerang, Banten, misalnya, warga lansia menerima vaksinasi penguat di Puskesmas Panunggangan Barat. Di Kota Tangerang Selatan, dimulai di RSUD Tangerang Selatan, Pamulang. Selanjutnya secara bertahap di rumah sakit dan puskesmas.