Satu Siswa Terkonfirmasi Positif Omicron, SMAN 71 Ditutup Sementara Lima Hari
Satu siswa SMAN 71 Duren Sawit, Jakarta Timur, terkonfirmasi terpapar Covid-19 varian Omicron. Hasil itu merupakan hasil whole genome sequencing 7 Januari 2022. Kegiatan PTM sementara dihentikan, diganti dengan PJJ.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Satu siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 71, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron dari hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS). Pembelajaran tatap muka pun langsung diubah dengan pembelajaran jarak jauh sejak Senin (10/1/2022).
Lurah Cipinang Cempedak Abdul Muin, Selasa (11/01/2022), membenarkan, ada warga Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jaktim, yang terkonfirmasi varian Omicron. Warga RT 003 RW 008 tersebut adalah ibu dan anaknya yang bersekolah di SMAN 71 Duren Sawit.
Berdasarkan hasil penelusuran, siswa yang terkonfirmasi Omicron itu terpapar dari salah satu keluarganya, bukan dari sekolah. ”Bukan dari sekolahnya. Ini dari salah satu anggota keluarga yang bekerja, dari tempat kerja salah seorang keluarganya. Jadi transmisi lokal,” jelasnya.
Abdul Muin menjelaskan, kasus itu bermula saat ibu tersebut kembali dari Bandung. Ia pergi ke Bandung untuk mengunjungi putranya yang sakit.
Awalnya, menurut Abdul Muin, ia mendapat informasi dari Puskesmas Jatinegara yang mengabarkan ada warga Cipinang Cempedak terpapar Covid-19 varian Omicron.
Saat dikonfirmasi, Kepala SMAN 71 Jakarta Acep Mahmudin menjelaskan, siswa yang terpapar Omicron itu masuk sekolah pada Senin (3/1/2022), tepat di hari pertama PTM penuh.
Hari pertama itu, jelas Acep, diisi dengan pemberian motivasi dan pembagian rapor pada pukul 07.00-pukul 10.00. Setelah masuk kelas dan mendapatkan arahan guru, mereka pulang. Hari itu ada dua yang tidak hadir dari 36 siswa.
Saat masuk, jelas Acep, siswa tersebut tidak menunjukkan gejala sakit karena dia juga sudah dua kali vaksin. Kemudian pada Selasa (4/1/2022), siswa tersebut tidak hadir tanpa kabar.
Pada Selasa sore, ibu siswa tersebut menyampaikan ke wali kelas bahwa siswa tersebut sudah memeriksakan diri dan menjalani tes PCR dengan hasil negatif. ”Ibu itu menunjukkan buktinya. Rabu sampai Jumat kembali tidak hadir. Jadi bisa dipastikan interaksi dari Selasa sampai Jumat tidak ada,” jelas Acep.
Pada Jumat (7/1/2022), jelas Acep, ia mendapat kabar bahwa siswa tersebut positif Covid-19 yang ditunjukkan melalui surat hasil tes oleh wali kelas.
Abdul Muin menambahkan, dari hasil WGS, pihak Puskesmas Jatinegara mengonfirmasi, siswa tersebut positif Omicron. Keduanya saat ini menjalani isolasi di rumah setelah menolak dirujuk ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Begitu terkonfirmasi, jelas Abdul Muin, Satgas Covid-19 Kelurahan Cipinang Cempedak dan Puskesmas Cipinang Cempedak sudah melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan tempat tinggal. Kemudian tim puskesmas sudah melakukan penelusuran kepada warga di lingkungan tersebut.
”Alhamdulillah kemarin sore sudah ada hasilnya dan dinyatakan negatif semua,” jelasnya.
Rapat daring
Acep melanjutkan, setelah ada kabar positif, pada Sabtu (8/1/2022), pihak sekolah menggelar rapat daring dengan seluruh orangtua. Selanjutnya pada Sabtu sore rapat daring dengan guru-guru dan tenaga kependidikan.
”Saat rapat dengan orangtua, kami menyampaikan, akhirnya kami memutuskan untuk mengadakan penelusuran dan tes usap (swab) untuk siswa di kelas itu. Alhamdulillah semua orangtua mendukung, semuanya bersedia,” jelasnya.
Pihak sekolah melakukan penelusuran dan tes usap kepada 33 siswa dan dua guru. Lima di antaranya, yaitu dua guru dan tiga siswa, menjalani tes usap mandiri dengan hasil empat negatif dan yang satu belum memberitahukan hasilnya. Sementara sisanya masih menunggu hasil dari puskesmas.
Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radjagah juga membenarkan ada siswa yang terkonfirmasi Covid-19 itu. Siswa itu ada di kelas XII MIPA4.
Sesuai surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan DKI, jelas Taga, begitu ditemukan kasus positif di satuan pendidikan, maka sekolah ditutup selama lima hari. Selama ditutup, petugas akan menyemprot disinfektan dan melakukan penelusuran kasus.
Metode pembelajaran juga berubah. Dari awalnya PTM, otomatis berubah ke metode PJJ. Penutupan sementara sekolah berlangsung dari Senin (10/1/2022) sampai dengan Jumat (14/1/2022).