BisKita Trans Pakuan Mengaspal Lagi di Kota Bogor Medio Bulan Ini
BisKita Trans Pakuan memang seharusnya tetap beroperasi karena transportasi bagian dari pelayanan publik yang dibutuhkan warga perkotaan.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor memastikan layanan transportasi umum BisKita Trans Pakuan dengan sistem program buy the service atau BTS kembali beroperasi pada pertengahan Januari 2022.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, setelah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), warga Kota Bogor bisa kembali menikmati layanan transportasi publik BisKita Trans Pakuan dalam waktu dekat ini.
”Saya mendapatkan kabar baik, insya Allah pertengahan Januari ini akan kembali beroperasi. Kehadiran BisKita ini sudah disambut antusias warga,” kata Bima, Selasa (11/1/2022).
Penghentian operasional BisKita Trans Pakuan awalnya akan berlangsung selama satu bulan. Penghentian sementara itu karena adanya penyesuaian mekanisme pengadaan barang dan jasa dari pelelangan umum menjadi pengadaan melalui e-catalog serta evaluasi agar mekanisme subsidi BTS terus berlanjut.
Bima menilai, satu bulan layanan BisKita Trans Pakuan tidak beroperasi tentu sangat lama dan merugikan warga yang sudah menjadikan transportasi itu sebagai andalan bermobilitas.
Oleh karena itu, ia berharap proses e-catalog bisa segera selesai. Pemkot Bogor bersama pihak konsorsium layanan BTS, Koperasi Duta Angkutan Mandiri (Kodjari), dan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) tidak hanya mendukung program BPTJ dalam kebutuhan transportasi publik, tetapi juga bersama akan terus meningkatkan pelayanan agar transportasi publik semakin berkembang.
”Perlu upaya bersama dan kerja keras agar transportasi publik di Kota Bogor semakin baik dan berkembang. Membangun kesadaran dan budaya bertransportasi agar Kota Bogor semakin maju,” ujar Bima.
Perlu upaya bersama dan kerja keras agar transportasi publik di Kota Bogor semakin baik dan berkembang.
BisKita Trans Pakuan bagian dari program layanan angkutan publik dengan sistem buy the service (BTS). Dengan program dari BPTJ Kementerian Perhubungan ini, pemerintah mengalokasikan subsidi pengadaan bus dan biaya operasional.
Pihak swasta digandeng dengan sistem lelang sebagai operator. Pemerintah akan membayarkan sejumlah dana yang disepakati untuk jasa operasional. Pengenaan tiket kepada masyarakat juga bisa dilakukan tetap dengan subsidi dari pusat dan daerah.
Dengan demikian, secara bertahap akan tercipta angkutan umum aman, nyaman, efektif yang dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, menekan polusi dan kemacetan, serta mewujudkan kota yang efektif dan lebih ramah lingkungan.
Pengamat transportasi pengamat transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, Djoko Setijowarno, mengatakan, BisKita Trans Pakuan memang seharusnya tetap beroperasi karena transportasi bagian dari pelayanan publik yang dibutuhkan untuk warga.
Apalagi, kata Djoko, tidak hanya terkait antusias warga menggunakan BisKita, tetapi secara luas urban transportasi menjadi program Presiden Joko Widodo, sehingga harus serius dijalankan. Pada periode awal urban transportasi memang banyak kendala. Namun, perlahan Kemenhub terus melangkah maju menghadirkan layanan transportasi publik.
Saat ini, terutama untuk transportasi darat, langkah itu perlu semakin diperkuat oleh Kemenhub dan dukungan dari kementerian, lembaga, dan BUMN lainnya.
Sejak diluncurkan awal November 2021, layanan BisKita Trans Pakuan memiliki load factor atau tingkat keterisian penumpang 11.600 orang.
Berdasarkan data, di Koridor 1 Terminal Bubulak-Cidangiang per 15 Desember-31 Desember 2021, total ada 33.433 penumpang, load factor 65 persen, dan rata-rata per hari 1.967 penumpang. Di Koridor 2 Terminal Bubulak-Ciawi, total ada 55.799 penumpang, load factor 120 persen, dan rata-rata per hari 3.282 orang.
Adapun di Koridor 5 Ciparigi-Stasiun Bogor per 2 November-31 Desember 2021, total ada 165.594 penumpang, load factor 70 persen, dan rata-rata per hari 2.727 penumpang. Di Koridor 6 Parung Banteng-Air Mancur per 28 November-31 Desember 2021, total ada 81.978 penumpang, load factor 52 persen, dan rata-rata per hari 2.411 penumpang.