Masa Inkubasi 3 Hari, Puskesmas di Jakarta Sigap Melacak Kasus Omicron
Masa inkubasi varian Omicron yang cepat bisa mempercepat penularannya jika tidak sigap dimitigasi.
Oleh
Erika Kurnia
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Satuan Tugas Covid-19 tingkat puskesmas di DKI Jakarta aktif melakukan pelacakan dan pengetesan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit Covid-19 galur Omicron. Masa inkubasi virus yang lebih cepat dari varian lainnya membuat upaya pelacakan dan pengetesan dipercepat.
Di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Puskesmas Menteng, Senin (10/1/2022), tengah melakukan tes reaksi berantai atau PCR terhadap 165 karyawan hotel salah satu lokasi karantina pelaku perjalanan luar negeri. Ini adalah tes kedua setelah tes PCR pada 5 Januari lalu.
Jonathan Aditama dari Satgas Covid-19 Puskesmas Menteng menjelaskan, kegiatan itu dilakukan setelah salah satu warga Jakarta pelaku perjalanan luar negeri terkonfirmasi positif Omicron seusai karantina di satu hotel di kawasan Kebon Sirih.
Warga itu dikarantina pada 18-28 Desember 2021 sepulangnya dari Liberia, Afrika Barat. Negara itu, menurut Surat Edaran Kementerian Kesehatan 2022, belum termasuk negara dengan kasus konfirmasi Omicron tinggi.
”Setelah karantina 10 hari, dia pulang ke rumahnya di Pademangan, Jakarta Utara. Lalu, dua hari kemudian bergejala di rumah dan langsung tes PCR. Setelah sempelnya dites, tanggal 3 Januari baru ketahuan positif Omicron, lalu dirujuk ke RS Wisma Atlet,” katanya melalui sambungan telepon.
Meski warga tersebut tidak terkonfirmasi saat masih berada di wilayah Menteng, Satgas Covid-19 Puskesmas Menteng tetap melakukan pelacakan. Pelacakan terutama dilakukan dengan menggali pergerakan dan interaksi warga tersebut selama di hotel. Kamera pemantau CCTV pun dipakai untuk menggali informasi tersebut.
”Masa inkubasi varian Omicron ini menurut penelitian berkisar 3 hari. Jadi, tiga hari sebelum warga ini positif dan masih di wilayah Menteng, kami telusuri dia ke mana saja dan kontak dengan siapa aja. Kami koordinasi juga dengan satgas di wilayah lain,” katanya.
Sejauh ini, hasil pengetesan terhadap karyawan hotel menemukan ada satu karyawan positif Covid-19. Karyawan itu tidak berkontak dengan pasien kasus Omicron. Walau demikian, hasil tes mereka juga dibawa ke laboratorium Kementerian Kesehatan untuk memastikan apakah ada jejak Omicron atau tidak.
Sebelumnya, Satgas Covid-19 bersama kepolisian dan TNI di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, juga sigap memitigasi temuan Omicron pada seorang warga Medan, Sumatera Utara, yang sedang melancong di Jakarta. Kasus warga tersebut menjadi kasus pertama transmisi lokal Omicron.
Kapolsek Penjaringan Ajun Komisaris Besar Febri Isman Jaya, Selasa (28/12/2021), mengatakan, mereka bekerja sama mengevakuasi warga tersebut yang tinggal di salah satu apartemen untuk menjalani karantina di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.
Pasien tersebut adalah laki-laki usia 37 tahun. Ia tiba di Jakarta bersama istrinya pada 6 Desember dan tinggal di apartemen. Pada 17 Desember, pria itu mengunjungi salah satu restoran di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta.
Lalu, pada 19 Desember, pria itu melakukan tes PCR sebagai syarat pulang kembali ke Medan. Hasil tes menunjukkan pria itu positif Covid dan pada 26 Desember tes laboratorium Kementerian Kesehatan mengonfirmasi adanya varian Omicron. Setelah adanya temuan itu, penelusuran, pengetesan, dan pengetatan protokol kesehatan dilakukan di apartemen.
Masa inkubasi varian Omicron yang cepat juga mempercepat penularannya. Kementerian Kesehatan mencatat penambahan total kasus konfirmasi Omicron hingga Sabtu (8/1/2022) sebanyak 414 orang. Padahal, selama Desember 2021, kasus konfirmasi Omicron hanya sebanyak 136 orang, lalu dalam sepekan di tahun 2022 bertambah sebanyak 278 orang.
Dari total 414 orang, 31 orang dengan kasus transmisi lokal. Sisanya merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Selain itu, kebanyakan dari yang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap.
Mitigasi penyebaran varian Omicron juga secara cepat diterapkan di wilayah di Jakarta yang menjadi kluster. Pekan lalu, 36 warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat. Satu di antaranya membawa virus varian Omicron.
Polres Jakarta Barat pun mengaktifkan Kampung Tangguh di kawasan Krukut. ”Kita sudah aktifkan hari Sabtu, lalu pembatasan mobilitas, pengujian, pelacakan, dan perawatan juga sudah kami lakukan,” kata Kapolres Jakarta Barat Komisaris Besar Ady Wibowo dalam keterangan tertulis.
Ady menuturkan, mereka juga telah memberlakukan penguncian (lockdown) mikro sesuai perkembangan situasi di Krukut. Penguncian dilakukan selama 14 hari hingga 20 Januari 2022.
Sebelumnya, Kepala Satuan Pelaksana Kelurahan Krukut Nuryadin menyebutkan, penelusuran dan pengetesan awal dilakukan terhadap puluhan warga RW 002 Krukut pada Kamis (6/1/2022), setelah satu orang terkonfirmasi positif Omicron sehari sebelumnya. Warga itu adalah ibu berusia 55 tahun berinisial R. Ia merasakan gejala setelah kembali dari luar kota pada pergantian tahun.
Dari penelusuran pertama, 13 orang dinyatakan positif dan sudah dibawa ke RS Wisma Atlet. Lalu, pada penelusuran kedua, Sabtu (8/1/2022), 20 warga terkonfirmasi positif. Mereka berasal dari 4 RT di RW 002, yaitu RT 008, 010, 011, dan 014.