Satuan tugas Covid-19 Kota Depok melakukan pengetesan, pelacakan, dan perawatan (3T) agar kasus Omicron tidak semakin menyebar di Kota Depok.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Empat warga Kota Depok, Jawa Barat, terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron. Beberapa dari kasus tersebut menjalani karantina dan perawatan di Wisma Atlet Kebayoran, Jakarta.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengklarifikasi, warga Kota Depok yang terpapar virus varian Omicron berjumlah empat orang, bukan enam orang seperti informasi yang tersiar sebelumnya.
Ia menjelaskan, satu kasus pertama pulang dari luar negeri dan langsung menjalani perawatan dan karantina di Wisma Atlet Kemayoran, serta belum masuk ke Kota Depok. Kasus kedua, terdeteksi Omicron di luar negeri. Kasus ketiga, diduga transmisi lokal. Adapun kasus keempat tertular dari kasus ketiga.
”Kasus kedua terdeteksi Omicron di luar negeri. Memang sempat pulang cuti lalu kembali lagi ke tempat kerjanya di luar negeri dan dinyatakan terdeteksi di luar negeri. Kasus ketiga, pulang dari Jawa Timur naik kereta api. Ia terpapar Omicron dan neneknya tertular. Mereka ini juga sudah divaksin. Jadi ada empat kasus warga Depok yang terpapar,” kata Idris, Senin (10/1/2022).
Idris menambahkan, kasus ketiga dan keempat juga sudah menjalani perawatan di Wisma Atlet dan dinyatakan sembuh. Saat ini mereka sudah diizinkan untuk pulang ke rumah.
Satuan Tugas Covid-19 Kota Depok tetap mengawasi kasus ketiga dan keempat dengan melakukan pelacakan serta tes kesehatan terhadap keluarga untuk mengantisipasi penularan. Begitu pula dengan kasus kedua, satgas akan melakukan pelacakan karena sempat pulang cuti ke Depok.
Meski ada temuan kasus Omicron, kata Idris, Kota Depok tidak akan melakukan lockdown atau pengetatan penuh. Pemkot Depok tetap menjalankan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 berdasarkan instruksi Mendagri.
Meski varian Omicron sudah masuk Indonesia dan diyakini penyebarannya lebih cepat daripada varian Delta, Idris mengimbau kepada warga untuk tetap menjalankan protokol kesehatan ketat dan tidak panik. Ia juga meminta warga yang belum divaksin agar segera menjalani vaksinasi di sentra vaksin yang sudah disediakan.
”Kami juga sedang menyusun data warga untuk booster (penguat) vaksin. Jadi semoga ini menciptakan kekebalan komunal. Protokol kesehatan ketat tetap wajib dijaga,” ujarnya.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, menambahkan, langkah antisipasi lainnya adalah dengan menyiagakan fasilitas kesehatan di Wisma Makara Universitas Indonesia dan kesiapan fasilitas di rumah sakit.
”Kasus harian 3-5 kasus. Meski demikian, fasilitas kesehatan tetap kami siagakan untuk mengantisipasi ada lonjakan kasus. Kepatuhan protokol kesehatan dan vaksinasi menjadi kunci,” ujar Dadang.