Kasus Positif Covid-19 Bertambah di Bandara Soekarno-Hatta
Setelah 15 petugas laboratorium, ada dua petugas dari maskapai penerbangan dan keamanan bandara terkonfirmasi positif Covid-19. Belum diketahui keduanya terpapar varian apa.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Dua petugas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, terkonfirmasi positif Covid-19. Belum diketahui mereka terpapar varian apa karena masih dalam pemeriksaan.
Petugas administrasi salah satu maskapai penerbangan dan petugas keamanan bandara ini terkonfirmasi positif dalam pelacakan kasus. Sebelumnya ada 15 petugas laboratorium dari Farmalab dan I-lab yang terkonfirmasi positif.
”Variannya belum diketahui. Apakah Delta, Omicron, atau lainnya. Mereka sudah karantina dan kami lacak kontak erat,” kata Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Tangerang Deni Koswara, Kamis (6/1/2022).
Pemerintah Kota Tangerang melacak 171 kontak erat di tempat kerja petugas administrasi maskapai penerbangan. Namun, hasil tes usapnya belum keluar.
Tenaga kesehatan dari puskesmas akan keliling ke sekolah-sekolah. Kasus positif akan dikarantina, sedangkan kontak erat akan dites usap dan isolasi.
Sementara itu, belum ada pelacakan di tempat tinggal petugas keamanan bandara. Belum diketahui pasti letak rumahnya yang berada di Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari.
”Kami masih telusuri. Pelacakan kontak erat bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta,” katanya.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang melaporkan ada tren kenaikan kasus positif sejak tanggal 31 Desember. Warga diminta menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan mengurangi mobilitas yang tidak perlu.
Sebanyak 22 warga di Kota Tangerang masih menjalani perawatan setelah positif Covid-19. Jika diakumulasi, total ada 30.412 kasus positif dengan 492 kasus meninggal dan 29.898 kasus sembuh sejak Maret 2020.
Tatap muka
Tangerang merupakan kota pelintasan yang sibuk, menjadi rumah bagi Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan bertetangga dekat dengan Jakarta. Karena itu, salah satu upaya penapisan Covid-19 yang tengah berlangsung ialah tes usap kepada guru lantaran sekolah menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan kapasitas kelas 100 persen dan enam jam pelajaran.
Setidaknya 1.300 guru menjalani tes usap sejak Senin (3/1/2022) di kecamatan sesuai letak sekolah. Hasil tes menunjukkan seluruh sampel negatif.
Kepala Dinas Kesehatan Dini Anggraeni menyebutkan, ada alokasi 15.000 tes usap untuk guru, siswa, dan staf sekolah. Tes akan dimulai pekan depan.
”Tenaga kesehatan dari puskesmas akan keliling ke sekolah-sekolah. Kasus positif akan dikarantina, sedangkan kontak erat akan dites usap dan isolasi untuk sementara,” tuturnya.