Pasien Positif Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Tembus 1.000 Orang
Kenaikan jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang signifikan dipicu bertambahnya jumlah WNI yang baru kembali dari luar negeri dan terinfeksi Covid-19.
Oleh
ERIKA KURNIA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran mencatatkan kenaikan signifikan pada jumlah pasien harian yang dirawat karena positif Covid-19. Beberapa hari terakhir, jumlah pasien positif yang diisolasi di sana sebanyak 1.000 pasien.
Rabu (5/1/2022) pagi, jumlah pasien positif yang dirawat di Tower 5 dan Tower 6 rumah sakit itu sebanyak 1.206 orang atau 32 persen dari kapasitas kamar tidur. Jumlah itu naik 168 orang dari hari sebelumnya, Selasa (4/1/2022), yang sebanyak 1.038 orang. Sebanyak 96 pasien baru itu merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang baru kembali dari luar negeri atau repatriasi.
Kolonel Mintoro Sumego dari Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran mengatakan, jumlah pasien itu naik 10 kali lipat dari rata-rata jumlah pasien harian pada bulan sebelumnya di Desember 2021.
”Angka terendah di Desember, itu 114 pasien pada tanggal 10. Ini hanya beberapa saat setelah pemerintah pusat mengumumkan varian Omicron Tanggal masuk ke Indonesia tanggal 15 Desember,” jelasnya saat ditemui di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, hari ini.
Saat ini RSDC Wisma Atlet Kemayoran juga merawat 136 pasien positif Covid-19 varian Omicron dari total 177 pasien dengan virus varian baru itu. Varian ini ditemukan dari tes whole genome sequencing (WGS) oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan. Tes itu terus dilakukan kepada seluruh sampel pasien positif Covid-19 di RSDC tersebut.
Seluruh pasien positif Omicron di sana adalah WNI dengan riwayat perjalanan dari luar negeri yang terdiri dari 40 pasien berasal dari Arab Saudi, 38 pasien dari Turki, 12 pasien dari Malaysia, 11 pasien dari Amerika Serikat, 10 pasien dari Uni Emirat Arab (UEA), dan 10 pasien dari negara lain-lain.
”Saat ini mereka dirawat sesuai gejala yang ada, apa asimtomatik atau simtomatik. Pasien Omicron repatriasi dirawat di Tower 5 lantai 10, dari dalam negeri di Tower 6 lantai 10," lanjutnya.
Terkait gejala, kata Mintoro, pasien Omicron yang diisolasi di sana tidak menunjukkan gejala seperti batuk dan demam ringan. Rata-rata mereka juga bisa kembali pulang setelah sepuluh hari dirawat dan menunjukkan hasil tes PCR negatif Covid-19.
Pasien repatriasi meningkat
Mintoro mengatakan, kenaikan jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang signifikan dipicu bertambahnya jumlah repatriasi.
Repatriasi datang dari berbagai kalangan, antara lain, pekerja migran, pelajar, dan aparatur sipil negara (ASN) yang kembali dari perjalanan dinas. Kebanyakan mereka yang kemudian terinfeksi Covid-19 memiliki riwayat perjalanan dari Malaysia, UEA, Turki, Arab Saudi, dan Hong Kong.
”Sejak akhir November, pasien positif repatriasi paling banyak. Tadinya, kalau di awal September masih 50:50 antara repatriasi dan warga rujukan FKTP (fasilitas kesehatan tingkat pertama),” ujarnya.
Hal ini diperkuat dengan data jumlah perjalanan warga masuk dan keluar Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten. Sejak pemerintah mengonfirmasi kasus Omicron di Tanah Air pada 15 Desember hingga 21 Desember 2021, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta mencatat, 18.159 warga Indonesia datang dari luar negeri.
Sementara itu, kurang dari seminggu sejak 29 Desember 2021 hingga 3 Januari 2022, jumlah orang yang datang ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebanyak 16.014 orang. Mereka terdiri dari 12.559 warga Indonesia dan 3.455 warga asing. Pada waktu sama, 12.195 orang meninggalkan Indonesia. Mereka adalah 9.236 warga Indonesia dan 2.959 warga asing.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warga yang berada di luar negeri agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan. Dengan demikian, ketika mereka kembali ke Indonesia, khususnya Jakarta, mereka tidak membawa virus varian Omicron.
”Jadi, (warga) yang masih di luar negeri mohon perhatiannya agar ketika sampai di sana jangan lepas masker, tidak melaksanakan protokol kesehatan, lalu tahu-tahu kena Omicron kemudian masuk ke Jakarta dan membawa virusnya,” ujarnya kepada wartawan di Balaikota DKI Jakarta, kemarin.
Per Selasa (4/1), kasus positif Omicron di Jakarta bertambah 90 kasus menjadi 252 kasus. Sebanyak 239 kasus di antaranya merupakan warga yang pulang dari luar negeri, sedangkan 13 kasus lainnya merupakan transmisi lokal.
Kasus penularan harian Covid-19 di Jakarta secara umum juga terus meningkat. Selasa lalu, kasus baru tercatat sebanyak 115 kasus dengan kasus aktif sebanyak 768 orang yang masih dirawat atau diisolasi. Sementara pada Senin sebelumnya, bertambah 172 kasus dengan 694 kasus aktif.
Menghadapi tren kenaikan pasien positif, RSDC Wisma Atlet Kemayoran telah meminta Kementerian Kesehatan untuk mempersiapkan tambahan sukarelawan tenaga kesehatan. Saat ini jumlah sukarelawan aktif di sana 1.040 orang.
Untuk kapasitas tempat perawatan, RSDC Wisma Atlet Kemayoran masih memiliki sekitar 8.000 tempat tidur.