Operasi Pasar dan Pasar Keliling, Cara Hadapi Kenaikan Harga Komoditas
Puncak kenaikan harga cabai rawit merah diprediksi akan terjadi di bulan Januari 2022. Kemudian di bulan Februari mulai turun. DKI menjamin pasokan bahan pangan tersedia memadai.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta segera meluncurkan operasi pasar bersama dengan BUMD pangan untuk merespons kenaikan harga sejumlah komoditas pangan. DKPKP DKI Jakarta memastikan, stok pangan di Ibu Kota aman pada triwulan I tahun 2022 ini.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati, Selasa (4/1/2022), menjelaskan, kenaikan harga sejumlah komoditas pangan mulai naik pada Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Komoditas yang mengalami kenaikan harga, di antaranya minyak goreng, cabai rawit merah, dan telur.
Harga cabai rawit merah di tingkat konsumen Rp 103.152 per kg. Sementara Harga minyak goreng Rp 19.500 per kg dan harga telur ayam Rp 30.000 per kg.
Puncak kenaikan harga cabai rawit merah diprediksi akan terjadi di bulan Januari 2022. Kemudian di bulan Februari mulai turun.
Kenaikan harga cabai rawit merah, menurut Eli, panggilan akrab Suharini, dipicu fenomena alam La Nina yang membuat banyak petani gagal panen sementara permintaan tinggi. Alhasil hukum ekonomi berlaku. Harga naik ketika permintaan tinggi, tetapi pasokan sedikit.
”Puncak kenaikan harga cabai rawit merah diprediksi akan terjadi di bulan Januari 2022. Kemudian di bulan Februari mulai turun,” katanya.
Kenaikan harga minyak goreng disebabkan tingginya harga minyak sawit mentah (CPO) dunia. Diperkirakan harga minyak goreng akan kembali turun pada bulan Februari mengingat Brasil akan mengalami panen raya kedelai sehingga kebutuhan kelapa sawit akan menurun.
Begitu juga dengan kenaikan harga telur. Harga telur naik karena di sisi hulu harga pakan naik.
Harga komoditas lain, seperti ayam potong, tomat, dan bawang putih, pada tingkat eceran juga terpantau mengalami sedikit peningkatan dibandingkan minggu lalu. Harga rata-rata ayam potong di DKI Jakarta naik 0,5 persen, tomat naik 9,8 persen, dan bawang putih naik 0,61 persen. Sementara harga bawang merah turun 2,3 persen menjadi Rp 32.100 per kg.
Untuk menjamin stok atau pasokan pangan serta stabilisasi harga, Eli melanjutkan, Pemprov DKI Jakarta bersama BUMD pangan, Perum Bulog, para pelaku usaha dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait berkolaborasi untuk menjamin kecukupan pangan masyarakat. Perum Bulog Divre DKI Jakarta-Banten berupaya melakukan pemenuhan stok pangan, seperti beras, minyak goreng, gula pasir, tepung, dan daging sapi/kerbau.
Upaya itu segera dikerjakan melalui Operasi Pasar KPSH Beras melalui Rumah Pangan Kita (RPK), Toko Pangan Kita (TPK), pedagang beras eceran, Satgas OP KPSH, dan pedagang besar/distributor. Perum Bulog Divre Jakarta Banten juga menggunakan toko daring untuk pendistribusian bahan pangan.
Perumda Dharma Jaya melakukan penjualan keliling komoditas daging sapi beku beserta olahannya dengan harga berkisar Rp 93.000-Rp 101.000 per kg tergantung spesifikasi mutunya. Penjualan keliling menggunakan mobil keliling (food truck) ke kelurahan-kelurahan.
Pamrihadi Wiraryo, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya juga menyampaikan, Food Station akan berperan mengintervensi melalui penyaluran pangan bersubsidi. Direncanakan mulai pertengahan Januari 2022 program pangan murah akan dimulai.
Di DKI Jakarta setidaknya ada 1.040.000 warga penerima manfaat program pangan murah. Mereka di antaranya pemegang Kartu Jakarta Pintar, Penyedia Jasa Layanan Perorangan (PJLP), hingga warga rumah susun. Salah satu komoditas yang dijual dalam program pangan murah adalah beras.
”Untuk Januari, kemungkinan ada 100-150 ton beras yang disiapkan Food Station. Lalu di Februari ada 300 ton,” kata Pamrihadi.