Kasus Covid-19 Harian Jakarta Tinggi, Repatriasi Jadi Penyumbang
Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukkan angka penambahan kasus 80 orang pada 25 Desember tertinggi selama bulan Desember 2021.
Oleh
Erika Kurnia
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Angka penambahan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta beberapa hari terakhir tertinggi selama Desember 2021. Tren ini juga terlihat dari data Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, yang mencatat banyak penambahan pasien yang disumbang warga negara Indonesia yang baru kembali dari luar negeri atau repatriasi.
Laman corona.jakarta.go.id melaporkan, kasus harian Covid-19 bertambah 80 orang, yang diperoleh dari tes PCR terhadap 14.223 orang, Sabtu (25/12/2021). Data grafis pada laman tersebut menunjukkan angka penambahan kasus tertinggi selama Desember 2021. Angka itu hampir menyamai penambahan kasus 82 orang pada 24 November 2021.
”Kasus positif masih fluktuatif dan kini mengalami kenaikan. Butuh kerja bersama untuk memutus rantai penularan ini,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam siaran pers, Minggu (26/12/2021).
Kasus baru di Ibu Kota juga menjadi yang tertinggi secara nasional. Pada Natal kemarin, Kementerian Kesehatan mencatat ada 255 kasus baru di Indonesia. Jakarta menempati urutan pertama, diikuti Kepulauan Riau dengan 65 kasus. Lalu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Papua Barat sama-sama menyumbang 18 kasus.
Pasien positif di Jakarta sebagian dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Rumah sakit ini juga menerima lonjakan pasien. Data Minggu (26/12/2021) pagi, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit itu mencapai 429 orang atau bertambah 56 orang dari hari sebelumnya.
Sebulan terakhir
Kepala Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Mintoro Sumego menyebut, jumlah pasien yang kini dirawat tertinggi setidaknya dalam sebulan terakhir. Sebelumnya, jumlah pasien yang dirawat setiap hari hanya berkisar 100 orang hingga 200 orang.
”Seminggu terakhir jumlah pasien di sini terus meningkat. Ini banyak disumbang pasien WNI yang baru kembali dari luar negeri. Jumlah mereka berkisar 80 persen dari total pasien, sisanya 15 persen dari Jakarta, dan 5 persen lainnya dari luar Jakarta,” tuturnya.
Repatriasi yang banyak menjadi pasien menurut catatannya datang dari Malaysia dan Arab Saudi.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat agar menunda perjalanan ke luar negeri. Selain untuk menghindari penularan Covid-19 yang meningkat di beberapa negara, penularan virus varian baru Omicron juga jadi perhatian. Sampai saat ini, Kementerian Kesehatan sudah menemukan 30 kasus Omicron di Indonesia.
Sementara itu, masyarakat Jakarta juga diingatkan untuk tetap memperketat protokol kesehatan dalam keseharian, selain mengandalkan vaksinasi. ”Mengingat vaksinasi Covid-19 saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan, masih terdapat kemungkinan tertular dan menularkan virus Covid-19 jika longgar terhadap protokol kesehatan,” ujar Dwi.
Melihat tren ini, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Jakarta Baequni menyarankan pemerintah agar menyiapkan sistem penanganan yang lebih baik untuk mengantisipasi lonjakan kasus pascalibur Natal dan Tahun Baru.
”Pemerintah harus siap melakukan kembali intervensi hulu-hilir dalam menangani wabah Covid-19. Intervensi hulu berupa kegiatan pencegahan yang berada di akar rumput, sedangkan intervensi hilir menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan berupa rumah sakit, obat-obatan, tenaga kesehatan, sarana isolasi mandiri, serta oksigen,” paparnya.
Adapun agar budaya ini bisa dilaksanakan dengan baik dan masyarakat tidak abai terhadap potensi kenaikan kasus, ia menyarankan pemerintah tetap melakukan edukasi di sekolah, perkantoran, pemerintah ataupun swasta, tempat ibadah, dan tempat berkumpul lainnya.
”Ini bisa disertai dengan pengawasan dan pendampingan dari pihak kelurahan, rukun warga dan rukun tetangga, atau gugus tugas Covid-19. Tidak lupa adanya sistem rewardand punishment bagi masyarakat maupun petugas yang berhubungan dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan,” ujarnya.