Taman Impian Jaya Ancol Lokasi Balapan Mobil Listrik Jakarta E-Prix 2022
Setelah melalui penilaian dan asesmen, FIA dan FEO menetapkan Ancol sebagai lokasi balapan Formula E atau Jakarta E-Prix pada 4 Juni 2022. Sirkuit dibangun Januari 2022 selama tiga bulan.
Oleh
Helena F Nababan
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penilaian FIA dan FEO memutuskan balapan Formula E Jakarta 2022 akan digelar di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Sirkuit berbentuk kuda lumping itu akan dibangun mulai Januari 2022.
”Berdasarkan keputusan dan asesmen bersama Formula E Operations (FEO) dan Federation Internationale de l’Automobile (FIA), lokasinya sudah ditentukan, yaitu di daerah Ancol, Jakarta Utara,” kata ketua panitia pelaksana balapan mobil listrik Formula E Ahmad Syahroni dalam paparan kepada media di kawasan Pantai Karnaval, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (22/12/2021).
Penetapan sirkuit di kawasan Ancol diambil setelah tim dari FEO dan FIA mengunjungi lima calon arena atau venue yang diusulkan penyelenggara Jakarta. Kunjungan dan penilaian dilakukan pada awal November 2021.
Sirkuit balapan Formula E Jakarta akan berbentuk kuda lumping. (Widi Amanasto)
Lima arena itu adalah Gelora Bung Karno, Sudirman-Thamrin, Pantai Indah Kapuk, JIExpo Kemayoran, dan Ancol. ”Lima-limanya bagus, tidak jelek, dan punya cerita tentang Jakarta yang memang Formula E itu lintasannya jalan raya,” jelasnya.
Ancol dipilih sebagai arena balapan Jakarta E-Prix pada 4 Juni 2022 dengan berbagai pertimbangan. Ancol adalah venue yang ikonik, khas Jakarta, sekaligus berstandar FEO dan FIA. Pertimbangan lain, tidak mengganggu fasilitas umum.
”Seperti kita ketahui, jika diadakan di Gelora Bung Karno maupun Sudirman, dibutuhkan penutupan selama beberapa hari dan hal itu tentu tidak memungkinkan. Begitu juga di Monas,” ujar Sahroni.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Widi Amanasto pada acara yang sama menjelaskan, sirkuit balapan Formula E Jakarta akan berbentuk kuda lumping. Kuda lumping, dikatakan Widi, merupakan salah satu ikon nasional. ”Filosofinya kuda lumping apa? Itu nasional,” ujarnya.
Dengan balapan di Ancol, jelas Widi, nantinya akan ada sejumlah pemandangan yang bisa dinikmati. Selain pantai, lintasan sirkuit akan melewati Jakarta International Stadium (JIS) yang tampak jelas dari area balapan. Stadion JIS merupakan ikon baru Jakarta.
Ananda Mikola, mantan pebalap, yang hadir mewakili Ikatan Motor Indonesia (IMI) pada acara tersebut mengatakan, saat tim dari FIA dan FEO menyurvei arena, ia turut mendampingi. Ancol menjadi pilihan tim setelah melihat langsung area seluas 35 hektar. Itu cukup untuk mewujudkan sirkuit dengan panjang 2,4 kilometer dan lebar 16 meter, yang nantinya akan seperti sirkuit jalan raya.
Dari sisi pemandangan pun, jelas Ananda, akan seperti di sirkuit jalan raya. ”Sebab, rata-rata 90 persen event-nya adalah street race. Jadi nanti yang kita hadirkan ini sangat berbeda dan baru pertama kali di Indonesia,” ujarnya.
Secara teknis, dari paparan Jakpro disebutkan, lintasan akan memiliki panjang 2,4 km dengan 600 meter di antaranya trek lurus. Trek akan dibuat selebar 16 meter. Sebagai area balapan, sirkuit Ancol akan memiliki 18 tikungan dan arah lintasan searah jarum jam.
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Teuku Syahir Sahali pada kesempatan yang sama menambahkan, sejarahnya Ancol adalah tempat balapan mobil. ”Kalau teman-teman tahu, balapan di sini dimulai 1970. Areal dari Pantai Karnaval ke Gerbang Timur. Jadi, kalau Ancol dipilih sebagai lokasi Jakarta E-Prix, ini akan me-review pengalaman nostalgia zaman dulu adanya balap mobil di Ancol,” ujarnya.
Syahir juga berharap, adanya balapan mobil listrik Jakarta E-Prix di Ancol akan turut membangkitkan pariwisata di Ancol dan Indonesia.
Sahroni menambahkan, dalam hitung-hitungan panitia, dengan digelar tanpa menggunakan dana APBD DKI, balapan mobil listrik pertama di Indonesia yang digelar dengan biaya sekitar Rp 100 miliar itu nantinya akan memberi dampak ekonomi. Dampak yang dihitung diperkirakan mencapai 78 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,4 triliun. ”Itu total economy impact,” ucapnya.
Balapan Formula E itu juga ditargetkan bisa dinikmati 50.000 penonton di arena. Adapun negara yang akan menyiarkan sebanyak 170 negara.
Sirkuit
Untuk pembuatan sirkuit, jelas Sahroni, akan dimulai Januari 2022 dan waktu pembangunannya diperkirakan selama tiga bulan. Untuk trek, akan ada pengaspalan ulang jalanan di Ancol hingga mencapai ketebalan dan kepadatan tertentu sesuai spesifikasi balapan.
Ananda menambahkan, untuk sirkuit itu memang panjang trek tidak bisa lebih dari 2,5 km. ”Dengan di Ancol, di beberapa tempat akan ada sedikit elevasi, 60 persen sudah ada jalanannya dan 40 persen kita buat treknya,” jelas Ananda.
Nantinya, selain trek juga akan dibangun padok, stage, tribune, juga grandstand yang sifatnya semipermanen. Dalam satu bulan bisa dibongkar pasang.
Menurut Sahroni, dalam proses pembangunan sirkuit, tim dari FEO akan kembali datang ke Jakarta. ”Nanti akan ada peninjauan lagi dari FEO pada 22 Januari 2022. Mereka akan cek ulang persiapan. Gambar sirkuit itu sudah di-approved oleh mereka. Mereka cek progres persiapan sirkuit,” tuturnya.
Rencana darurat
Dengan adanya pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, jelas Sahroni, panitia belum menyiapkan rencana darurat atau emergency plan. Namun, ia memastikan panitia akan terus memantau situasi Covid-19 di Jakarta dan Indonesia. ”Dengan demikian, kalau kasus terpantau naik, balapan tetap digelar, tetapi tanpa penonton,” katanya.
Demikian juga dengan potensi banjir rob yang akhir-akhir ini sering melanda kawasan utara Jakarta, menurut Sahroni, air pasang tidak sampai Ancol. ”Kalau air pasang di waktu yang tidak tentu. Kalau naik, tidak sampai ke sini,” jelasnya.
Dalam keterangan kepada media itu, Jakpro sebagai panitia penyelenggara juga memutar video yang berisi paparan Alberto Longo dari FEO. Longo mengatakan, ia senang Ancol akan menjadi arena untuk Jakarta E-Prix pada Juni 2022.
”Saya ingin mengucapkan selamat kepada partner-partner kami yang telah menentukan lokasi balapan itu. Saya tahu fans motorsport di Indonesia dan seluruh dunia akan menikmati pengalaman luar biasa di sana,” ujarnya.
Ketika ke Jakarta, Longo menjelaskan, ia mengunjungi Ancol bersama tim desain. ”Kami setuju lokasi ini akan menjadi tempat yang pas. Pemandangannya indah, di samping pantai, yang terutama di dalam kota,” ucapnya.
Lokasi tersebut, dijelaskan Longo, juga membuat desainer FEO dengan mudah membuat trek tanpa batasan. Adapun tiket akan dijual sesegera mungkin.
”Kami akan buat pengumuman awal tahun depan, di mana dan kapan kalian bisa membeli tiket. Jadi, tetap stay tune di media sosial kami untuk mendapatkan informasi terkini,” pungkas Longo.