Rencana Mendirikan Pos Penyekatan di Bekasi Ditentukan Pekan Depan
Pos-pos ini akan berfungsi untuk pemeriksaan protokol kesehatan dan tes usap. Tidak ada pelayanan vaksinasi Covid-19.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Polres Metro Bekasi Kota mendirikan 10 pos pengamanan dan pelayanan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 di berbagai wilayah Kota Bekasi. Pos tersebut bakal difungsikan untuk pengawasan protokol kesehatan, antisipasi mobilitas warga saat libur akhir tahun, dan sebagai pos pemeriksaan Covid-19. Rencana pembangunan pos penyekatan diputuskan pekan depan.
Kepala Seksi Humas Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Erna Ruswing Andari mengatakan, pihak kepolisian membangun dua pos pelayanan dan delapan pos pengamanan untuk Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Pos tersebut bakal berfungsi sebagai pos pemeriksaan protokol kesehatan dan tes usap antigen.
”Pos-pos ini akan berfungsi untuk pemeriksaan protokol kesehatan dan tes usap. Tidak ada pelayanan vaksin,” ucap Erna, Kamis (16/12/2021), di Bekasi.
Pos pelayanan dimaksud, antara lain, berada di Stasiun Bekasi dan Mega Mal Bekasi. Sementara pos pengamanan terdapat di Harapan Indah, Pos Lantas JOR, Komsen Jatiasih, Ciputra Jatisampurna, Ramayana Bekasi Timur, Grand Galaxy Park, Zamrud Jatiasih, dan Kota Bintang.
Selain opsi penyekatan, warga juga diimbau agar tidak berlibur ke luar daerah.
Selama masa libur akhir tahun, menurut Erna, Polres Metro Bekasi Kota menyiagakan 1.500 personel. Personel tersebut akan bertugas memecah kerumunan warga hingga mengawasi protokol kesehatan masyarakat yang bermobilitas ke luar daerah.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menambahkan, Pemerintah Kota Bekasi juga masih terus mematangkan rencana pembangunan pos penyekatan di wilayah perbatasan Kota Bekasi. Pos tersebut berfungsi mengantisipasi lonjakan mobilitas warga pada akhir tahun. ”Nanti kalau memang ada penyekatan. Tetapi, kami belum putuskan, nanti pekan depan,” ucapnya.
Rahmat menjelaskan, selain opsi penyekatan, pihaknya juga mengimbau warga agar sebaiknya tidak berlibur ke luar daerah. Warga yang masih akan keluar daerah diminta untuk terlebih dahulu memeriksakan kesehatan di puskesmas.
”Saat balik dari luar daerah juga seperti itu. Silakan gunakan fasilitas kesehatan terdekat. Kami punya 47 puskesmas, jadi harusnya gampang, apalagi pelayanan kami gratis,” ucap Rahmat.
Hindari kerumunan
Ketua Tim Dokter Penanganan Covid-19 Anthony Tulak mengatakan, hal yang paling utama dalam mengantisipasi potensi lonjakan kasus pada akhir tahun adalah mematuhi protokol kesehatan. Warga diingatkan untuk sebisa mungkin mengindari kerumunan.
”Seluruh dunia masih terancam pandemi. Gelombang berikutnya masih bisa terjadi jika protokol kesehatan diabaikan dan masyarakat tidak divaksin,” katanya.
Tim kesehatan Kota Bekasi, kata Anthony, terus berusaha mempercepat vaksinasi Covid-19 di daerahnya. Jika capaian vaksinasi di Kota Bekasi mencapai 75 persen dari total jumlah penduduk, hal itu bakal mampu meminimalkan potensi lonjakan kasus.
Dari data Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Transformasi Pemulihan Ekonomi Nasional Kota Bekasi, hingga 15 Desember 2021, warga yang sudah divaksin berdasarkan identitas kependudukan sebanyak 1.654.671 orang atau 80 persen.