Matahari bersinar terik, namun udara di pinggir Kali Ciliwung siang di awal Desember 2021 terasa sejuk. Di tempat tersebut, sepotong Ciliwung yang membelah wilayah Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, dengan wilayah Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, belum tersentuh normalisasi sehingga pepohonan tumbuh subur dan rimbun serta membuat teduh.
Di antara impitan hunian yang rapat, terselip gang sempit yang menjadi akses jalan pintas warga di antara dua wilayah tersebut. Menggunakan jasa eretan, warga dengan mudah menyeberang tanpa harus memutar. Maman (55), penarik eretan di kampung itu, menuturkan, air Ciliwung saat ini tengah tinggi. ”Biasanya karena hujan di Bogor,” ujarnya sambil menarik eretan untuk menyeberangkan warga.
Apa yang dikatakan Maman benar adanya. Walaupun Jakarta tengah panas terik, Kali Ciliwung dapat sewaktu-waktu meluap karena air kiriman dari hulu di Bogor. Itulah kenapa sejak zaman kolonial Belanda, menjaga hulu Ciliwung di Bogor sama dengan menjaga wibawa ibu kota Batavia yang sekarang bernama Jakarta.