Sempat Anjlok, Lintas Tanah Abang-Rangkasbitung Sudah Kembali Normal
Perjalanan KRL pada Minggu (5/12/2021) pukul 12.20 terganggu ketika satu rangkaian KRL anjlok di Stasiun Sudimara. Setelah penanganan, jalur lintas Tanahabang-Rangkasbitung kembali normal pada pukul 18.22.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Manajemen KAI Commuter memastikan penanganan gangguan operasional kereta rel listrik D1/10519 di sekitar Stasiun Sudimara selesai pukul 17.04. Sebelumnya, rangkaian kereta rel listrik itu mengalami gangguan operasional. Kereta anjlok pada pukul 12.20 dan membuat perjalanan KRL lintas Tanah Abang-Rangkasbitung terganggu.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylvianne Purba dalam keterangan tertulis, Minggu (5/12/2021), menjelaskan, KRL D1/10519 merupakan KRL yang sedang tidak melayani pengguna. KRL tersebut adalah kereta cadangan yang sedang disiapkan menuju Stasiun Tanah Abang.
Dengan adanya gangguan operasional, kata Purba, KAI Commuter melakukan rekayasa operasi di lintas Tanahabang-Serpong. KRL yang akan melintas di sepanjang Stasiun Serpong hingga Stasiun Kebayoran diatur bergantian menggunakan satu jalur.
”Meskipun masih dapat melintas di lokasi menggunakan satu jalur, tetap ada keterlambatan perjalanan KRL sehubungan adanya gangguan operasional ini dan upaya penanganan,” jelasnya.
Purba mengatakan, KRL yang bermasalah tersebut kini sudah berada di jalur III Stasiun Sudimara. Sementara naik turun pengguna KRL dapat kembali dilayani di jalur I dan II stasiun.
Setelah rangkaian kereta yang terkendala berada di posisi aman, petugas segera melanjutkan dengan memeriksa prasarana perkeretaapian di sekitar lokasi dan memastikan jalur tersebut kembali aman untuk dilintasi kereta. Pemeriksaan termasuk pada jalur rel, listrik aliran atas (LAA), serta perangkat persinyalan dan wesel di lokasi.
”Pada pukul 18.22, perjalanan KRL di Stasiun Sudimara kembali dapat dilayani menggunakan dua jalur masing-masing untuk tujuan Stasiun Tanahabang dan tujuan Stasiun Rangkasbitung,” jelas Purba.
KRL nomor KA 2105 relasi Parungpanjang-Tanahabang menjadi kereta pertama yang melintas di lokasi seusai normalisasi jalur. Dengan kembali berfungsinya jalur di sekitar Stasiun Sudimara, operasional KRL di Lin Rangkasbitung dapat kembali normal secara bertahap sehingga akan mengurai kepadatan pengguna di Stasiun Tanahabang yang hendak menuju ke arah Pondok Ranji, Sudimara, Serpong, Parungpanjang, hingga Rangkasbitung.
Selanjutnya, rangkaian KRL yang terkendala akan dibawa ke Balai Yasa Manggarai untuk pemeriksaan dan perbaikan. KAI Commuter memohon maaf kepada para pengguna KRL yang perjalanannya terganggu akibat kereta cadangan yang anjlok tersebut.
Secara terpisah, PT KAI Daerah Operasi I Jakarta tetap mengoperasikan sejumlah kereta api jarak jauh (KAJJ) bulan Desember 2021. Sejumlah KA yang dijalankan dari area Daop I Jakarta dipastikan tetap diikuti dengan penerapan prosedur pencegahan Covid-19 secara konsisten.
Kepala Humas PT KAI Daop I Jakarta Eva Chairunisa menjelaskan, selain prosedur pencegahan, juga ada persyaratan untuk naik KAJJ. ”Untuk seluruh persyaratan yang diterapkan untuk pencegahan Covid-19 telah mengikuti ketentuan yang ditetapkan pemerintah melalui surat edaran Kementerian Perhubungan Nomor 97 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Perkeretaapian Pada Masa Pandemi Covid-19,” jelasnya.
Persyaratan itu adalah penumpang wajib vaksin minimal dosis pertama dengan pengecualian anak usia di bawah 12 tahun belum diwajibkan dan pada saat keberangkatan wajib didampingi orangtua/keluarga dengan satu kartu keluarga yang sama. Bagi pelanggan dengan kondisi kesehatan khusus atau penyakit komorbid yang menyebabkan tidak dapat menerima vaksin, wajib melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah yang menyatakan bahwa yang bersangkutan belum dan/atau tidak dapat mengikuti vaksinasi Covid-19.
Penumpang menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes antigen maksimal 1 x 24 jam sebelum jadwal keberangkatan. KAI Daop I menyediakan lima stasiun yang melayani tes antigen seharga Rp 45.000, yaitu Stasiun Gambir, Pasarsenen, Bekasi, Karawang dan Cikampek.
Pelanggan harus dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, hilang daya penciuman, diare, dan demam), dan suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius. Sementara pemesanan tiket kereta api harus memasukkan nomor induk kependudukan (NIK) pada kolom nomor identitas.
”Penggunaan NIK ini berlaku bagi pelanggan dewasa ataupun anak-anak untuk memvalidasi status vaksinasi dan pemeriksaan Covid-19 calon pelanggan. Hal tersebut dikarenakan KAI telah mengintegrasikan aplikasi Peduli Lindungi dengan sistem boarding KAI,” jelas Eva.