Program prioritas yang dibahas dalam RAPBD 2022 terkait fasilitas pendidikan berupa pembangunan dan perbaikan sekolah, serta revitalisasi rumah tidak layak huni.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor bersama Pemerintah Kota Bogor mengesahkan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2022. Ada 22 program prioritas yang harus dituntaskan.
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto menjelaskan, pendapatan APBD 2022 Kota Bogor ditargetkan sebesar Rp 2,3 triliun. Pendapatan itu terdiri atas pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 1,1 triliun dan pendapatan dari transfer Rp 1,2 triliun.
”Untuk belanja daerah disepakati sebesar Rp 2,5 triliun, sedangkan pembiayaan daerah yang terdiri dari Penerimaan Pembiayaan Daerah disepakati sebesar Rp 205 miliar. Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp 12 miliar dan Pembiayaan Netto sebesar Rp 192 miliar,” ujar Atang, Selasa (30/11/2021) dalam keterangan tertulisnya.
Dari rincian anggaran itu terjadi keseimbangan antara pendapatan dan belanja daerah. Selain itu, dalam APBD 2022, DPRD Kota Bogor dan Pemkot Bogor menyetujui penyusunan RAPBD 2022 disempurnakan dengan peraturan dan regulasi yang berlaku, termasuk di antaranya penyesuaian nilai bantuan provinsi (banprov) dan dana BOS.
Untuk program prioritas, pengalokasian belanja tahun anggaran 2022 terdiri atas 22 poin, seperti melanjutkan pembangunan Masjid Agung, pembebasan lahan lanjutan ring road raya (R3) dan Indobakso, pembangunan sekolah baru, rehabilitasi gedung sekolah rusak, anggaran kesehatan, beasiswa, lanjutan pembangunan perpustakaan, pembangunan sarana olahraga kecamatan, rumah tidak layak huni (RTLH), insentif untuk guru mengaji sebanyak 3.000 orang, infrastruktur wilayah, dan anggaran disabilitas.
”Banggar dan TAPD juga bersepakat menambah belanja pogram penanganan banjir, sarpras kelurahan, dan kenaikan dua kali lipat anggaran untuk disabilitas,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Atang, program prioritas lainnya perlu dikejar, yaitu kesehatan dan pendidikan. Kebutuhan sarana pendidikan dan kesehatan dinilai sangat penting dan vital agar pembangunan manusia di Kota Bogor semakin baik.
”Fasilitas kesehatan penting karena kita baru punya satu RSUD. Lalu, fasilitas pendidikan, kita dorong untuk menambah sekolah, seperti SMP. Permohonaan pembangunan dan rehabilitasi sekolah rusak,” kata Atang.
Fasilitas pendidikan di Kota Bogor belum merata di setiap wilayah, sedangkan saat ini penerimaan pelajar melalui sistem zonasi wilayah. Hal itu menjadi hambatan besar para orangtua khususnya pelajar di pinggiran kota untuk masuk sekolah negeri tingkat SMP dan SMA yang banyak terpusat di wilayah tengah kota.
Atang menilai, persetujuan RAPBD 2022, DPRD Kota Bogor sudah memenuhi tugas, wewenang, dan kewajiban untuk bersama-sama mewujudkan pemerintahan daerah yang lebih baik, dengan harapan hasil dan manfaatnya semakin dirasakan seluruh warga Kota Bogor, baik sekarang maupun masa yang akan datang.
Salah satu program prioritas meningkatkan kualitas hidup warga Kota Bogor yang perlu segera dilakukan adalah terkait RTLH. Pemkot Bogor memastikan anggaran bantuan RTLH untuk anggaran 2022 menyasar sekitar 4.280 rumah.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor Juniarti Estiningsih menjelaskan, pihaknya menganggarkan bantuan RTLH sekitar Rp 45 miliar untuk membantu 4.280 RTLH di Kota Bogor.
”RTLH ini program prioritas Pemkot Bogor. Pemkot Bogor menargetkan harus membantu 20.000 RTLH hingga 2024. Hingga akhir tahun 2021, perbaikan RTLH sudah mencapai 17.000 rumah,” ujar Esti.
Esti menambahkan, sepanjang 2021 pihaknya menargetkan bantuan sebanyak 6.506 RTLH. Dari target itu, selesai 5.780 RTLH. Sisanya masih tahap admistrasi.