Jelang PPKM Level 3, DKI Siapkan Sejumlah Kebijakan Pengetatan
Menjelang libur Natal dan Tahun baru, pemerintah akan berlakukan PPKM level 3. Itu artinya akan ada sejumlah kebijakan yang diterbitkan untuk membatasi kegiatan masyarakat dan saat ini sedang dalam pembahasan.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
Kompas/Wawan H Prabowo
Pengendara terjebak kemacetan parah pada hari terakhir masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (15/11/2021).
JAKARTA, KOMPAS — Menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, pemerintah segera menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 3 yang melarang mudik Natal dan Tahun Baru demi menekan lonjakan kasus. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan sejumlah kebijakan di sejumlah unit kegiatan untuk memperketat kegiatan masyarakat pada PPKM level 3.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Rabu (24/11/2021), menjelaskan, menjelang Natal dan Tahun Baru, Pemprov DKI menyiapkan kebijakan berkait sejumlah kegiatan masyarakat.
Untuk kebijakan ganjil genap di sejumlah ruas jalan, menurut Riza, pemprov sedang merumuskan formula terbaik. ”Seluruh dinas dan unit terkait nanti akan menyesuaikan. Ini sedang didiskusikan, didialogkan. Pada waktunya akan diumumkan,” ujar Riza.
Pembahasan dilakukan untuk mengetahui apakah perlu dilakukan perluasan atau pengurangan atas jumlah ruas dalam kebijakan ganjil genap. Hal ini juga berkait kapasitas angkutan umum dan jam operasional angkutan umum.
Kompas/Wawan H Prabowo
Pengendara terjebak kemacetan di Jalan KH Hasyim Ashari, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (8/11/2021). Untuk mengantisipasi kemacetan yang lebih parah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan kembali memberlakukan kebijakan ganjil genap sesuai dengan kondisi normal, yakni di 25 ruas jalan.
Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, secara terpisah, menjelaskan, Dishub DKI bersama Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya terus melakukan evaluasi terhadap penerapan ganjil genap di Jakarta. Seperti diketahui, saat ini ganjil genap masih berlaku di 13 ruas jalan dan ada wacana untuk memperluas ruas ganjil genap hingga 25 ruas.
”Belum. Kami bersama Polda Metro dan Kodam Jaya terus melakukan evaluasi terhadap penerapan ganjil genap di tengah-tengah pelaksanaan PPKM level 1. Jadi, itu terus dilakukan dan begitu situasi kondisi ternyata menunjukkan perlu dilakukan peningkatan jumlah ruas, tentu kami akan disepakati bersama tiga pilar Pemprov DKI, kepolisian, dan TNI untuk selama PPKM level 1,” kata Syafrin.
Menurut Syafrin, evaluasi yang sama juga akan dilakukan bersama Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya untuk pelaksanaan ganjil genap pada PPKM level 3 menjelang Natal dan Tahun Baru.
Selain kebijakan ganjil genap, menurut Ahmad Riza, kebijakan yang tengah disiapkan adalah aturan terbaru di tempat wisata. ”Nanti akan kami pertimbangkan. Jadi, belum diputuskan semua, masih dalam pembahasan karena ini hanya dalam satu minggu, jadi nanti perlu diputuskan, tetapi nanti segera diumumkan,” ujarnya.
Meski begitu, Riza memastikan, satgas penanganan Covid-19 DKI Jakarta mulai di tingkat provinsi hingga RT tetap bersiaga. Lokasi isolasi juga rumah sakit khusus penanganan Covid-19 tetap siap.
”Rumah sakit rujukan siap selama ini. Sekalipun BOR dan ICU turun signifikan semua sarana dan prasarana dukungan tenaga kesehatan semuanya siap, apalagi kita masih di musim hujan tentu lebih lagi persiapannya,” kata Ahmad Riza.
KOMPAS/ERIKA KURNIA
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ditemui setelah mengikuti apel Operasi Ketupat, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (5/5/2021).
Seperti diketahui, menjelang libur Natal dan Tahun Baru, Menteri Dalam Negeri menerbitkan Inmendagri No.62 Tahun 2021 tentang pencegahan dan penanggulangan Covid-19 pada saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2021. Melalui inmendagri itu, pemerintah melarang adanya cuti bagi PNS, TNI, Polri, juga karyawan swasta selama libur Nataru mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Dengan kebijakan yang disiapkan, Ahmad Riza menambahkan, bisa menekan lonjakan kasus Covid-19. "Kita tahu pengalaman dua tahun terakhir setiap ada libur selalu saja diikuti oleh peningkatan, penyebaran, penularan Covid-19. Menjelang Nataru, kami minta seluruh warga Jakarta untuk lebih waspada," jelasnya.