Banyak Begal di Jatiasih, Siskamling Kembali Diaktifkan
Siskamling akan diandalkan menjadi salah satu sistem pencegahan kriminalitas yang banyak terjadi di lingkungan permukiman penduduk.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Aksi begal atau pencurian dengan kekerasan yang meresahkan masyarakat marak terjadi di wilayah Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat. Fenomena ini mendorong polisi kembali mengaktifkan sistem keamanan lingkungan.
Baru-baru ini, Polsek Jatiasih mengejar pelaku begal di Jalan Wibawa Mukti 2. Kejadian pada 17 November 2021 dini hari lalu dilaporkan korban berusia 23 tahun bernama Audi. Saat itu, Audi yang baru pulang kerja dengan sepeda motor dijegal dua pemuda bersenjata tajam yang mengendarai satu motor.
Kejadian itu dibenarkan Kapolsek Jatiasih Komisaris Abriansyah. Meski motor korban tidak dibawa pelaku, Audi menerima sabetan celurit di pinggang dan punggung. Begitu ia berteriak minta tolong, warga datang untuk merekam kejadian tersebut dengan kamera ponsel.
”Pelaku masih diselidiki karena ada beberapa hambatan. Korban sudah melapor karena kami jemput bola. Korban juga kesal karena warga lebih memilih memviralkan kejadiannya di media sosial,” katanya saat dihubungi pada Selasa (23/11/2021).
Banyaknya perumahan baru sekarang jadi salah satu faktor banyaknya kriminalitas.
Pada pekan sama, Polsek Jatiasih mengungkap aksi kriminal serupa di sebuah perumahan. Aksi itu melibatkan dua remaja berinisial I dan D. Keduanya mengincar ponsel korban yang sedang menjadi pembonceng sepeda motor.
Kaburnya penjambret yang masih berusia remaja itu hampir digagalkan sekuriti perumahan. Namun, satu sekuriti ikut menjadi korban karena ditabrak pelaku hingga terpental. Saat ini, kedua pelaku sudah ditahan, dengan salah satunya menyerahkan diri ke polisi dengan diantar orangtua.
Rangkaian kejadian pencurian belum lama ini dan sebelumnya membuat Abriansyah berencana menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling). Sistem ini akan diandalkan menjadi salah satu sistem pencegahan kriminalitas yang banyak terjadi di lingkungan permukiman penduduk.
”Banyaknya perumahan baru sekarang jadi salah satu faktor banyaknya kriminalitas. Faktor lain karena Jatiasih menjadi pelintasan warga dari kecamatan atau wilayah lain di sekitarnya. Pelaku pun kebanyakan bukan orang Jatiasih,” ujarnya.
Selain siskamling, ia juga memiliki program untuk meningkatkan dan mengefektifkan patroli malam polisi di daerah yang rawan tindak pidana.
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Inspektur Jenderal (Purn) Benny Mamoto, yang dihubungi terpisah, mengatakan, polisi harus pintar membaca situasi di wilayahnya dalam mengatasi berbagai permasalahan masyarakat, khususnya dalam hal keamanan.
Polisi juga diharapkan bisa memaksimalkan peran Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibnas). ”Peran Bhabinkamtibmas sangat penting karena merekalah ujung tombak pendekatan polisi kepada masyarakat,” katanya.