Mesin Bor Tiba, Terowongan Fase 2A MRT Jakarta Siap Dikerjakan 17 Bulan
Mesin bor terowongan (TBM) 1 mulai beroperasi Januari 2022. Mesin bor kedua menyusul kemudian.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Konstruksi paket kontrak atau CP 201 fase 2A MRT Jakarta semakin maju. Mesin bor terowongan atau tunnel boring machine atau TBM 1 untuk fase 2A telah tiba di Jakarta dan segera dioperasikan untuk membuat terowongan dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Harmoni.
Rendi Alhial, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta (Perseroda), Senin (22/11/2021) menjelaskan, mesin bor terowongan atau TBM 1 itu tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (21/11) setelah menempuh perjalanan laut tiga pekan dari China. Mesin bor kedua akan didatangkan kemudian. "Pekerjaan pengeboran akan membutuhkan waktu kurang lebih 17 bulan untuk kedua TBM tersebut," jelas dia.
Seperti pernah dijelaskan Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim pada 7 September lalu, sebelum TBM dikirim ke Jakarta, mesin bor terowongan itu harus menjalani pengetesan di pabrik atau factory acceptance test. Pengetesan terakhir dilakukan bulan September lalu.
Diproduksi di salah satu pabrik milik perusahaan multinasional asal Jepang yaitu Kawasaki Heavy Industries Ltd di Hangzhou dan Wuhu, China, TBM 1 itu dikirim ke Jakarta dalam 48 bagian. Bagian-bagian dari TBM itu nantinya akan dirakit di lokasi pengeboran.
"Adapun pemilihan mesin bor terowongan tersebut telah sesuai dengan pedoman Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau JICA Guideline. TBM tersebut dibuat dengan kualitas dan pengawasan produksi sesuai standar Jepang," jelas Rendi.
Dengan desain fase 2A MRT Jakarta yang berupa konstruksi bawah tanah, maka trek dan stasiun di koridor fase 2A dari Stasiun Bundaran HI menuju Kota, semuanya akan berupa konstruksi bawah tanah. Di dalam fase 2A sendiri terdiri atas sejumlah paket kontrak atau CP.
Pekerjaan konstruksi yang sudah berproses sejak Juli 2020 adalah CP 201. CP 201 sepanjang 2,8 km mengerjakan konstruksi terowongan sepanjang 1.942 meter dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Harmoni, serta membangun dua stasiun yaitu Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas.
Setelah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, lanjut Rendi, TBM 1 akan diangkut ke Stasiun Bundaran HI pada akhir November 2021. Di sana akan dilakukan persiapan peluncuran dan penggalian terowongan yang rencananya akan dimulai Januari 2022.
TBM 1 ini akan membuat terowongan dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Harmoni. TBM 1 ini beroperasi menggunakan tipe earth pressure balance dengan diameter mesin (machine diameter) 6.800 mm dengan shield length 8.500 mm dan segment diameter 6.650 mm (outer) dan 6.050 mm (inner).
"Penggunaan tipe tersebut berdasarkan hasil kajian terhadap kondisi tanah di sepanjang jalur fase 2A yang didominasi oleh alluvial clay dengan beberapa lapisan diluvial clay dan diluvial sand," jelas Rendi.
Masa kerja
Rendi melanjutkan, pembangunan terowongan MRT Jakarta fase 2A nantinya akan menggunakan dua unit TBM yang didatangkan secara bertahap. TBM 1 akan memulai pengeboran dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Thamrin, lalu melakukan U-turn atau berbalik di dalam stasiun untuk melakukan pengeboran dari Stasiun Thamrin menuju Stasiun Bundaran HI.
Setelah itu, TBM 1 tersebut akan diangkut ke Stasiun Monas. Di sana TBM 1 akan melakukan pengeboran ke arah Stasiun Harmoni, sedangkan untuk TBM 2 akan mulai mengebor dari Stasiun Monas menuju Stasiun Thamrin, lalu berbalik untuk mengebor dari Stasiun Thamrin menuju Stasiun Monas dan melanjutkan pengeboran dari Stasiun Monas ke arah Stasiun Harmoni.
Bersamaan dengan penggalian terowongan akan dilakukan pemasangan ring segmen dengan produktivitas rata-rata sekitar lima ring per hari. "Satu ring terowongan tersusun dari enam segmen dengan lebar 1.5 meter, sehingga TBM akan melakukan pengeboran sejauh 7,5 meter per hari," jelas Rendi.
Segmen beton terowongan (tunnel segment lining) tersebut diproduksi di pabrik WIKA KOBE, Karawang, Jawa Barat.
Rendi melanjutkan, tanah galian akan dicampur polimer dan dipompa ke permukaan tanah (ground level), lalu diangkut truk ke tempat pembuangan tanah. Pembuangan tanah galian akan dimanfaatkan untuk lahan pemakaman yang berlokasi di TPU Rorotan, Jakarta Utara, dan TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.