RAPBD DKI Jakarta Tahun 2022 Sebesar Rp 84,8 Triliun
Pemprov DKI Jakarta memastikan besaran Rancangan APBD DKI 2022 sebesar Rp 84,8 triliun. Angka yang lebih besar 6,25 persen dari APBDP 2021 itu akan difokuskan untuk kebangkitan ekonomi Jakarta dan program lainnya.
Oleh
Helena F Nababan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau RAPBD DKI Jakarta 2022 akan sebesar Rp 84,8 triliun. Dibandingkan dengan APBD Perubahan 2021, nilai tersebut naik 6,25 persen.
Dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta dalam rangka penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2022 di Jakarta, Senin (15/11/2021), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, total rancangan RAPBD 2022 sebesar Rp 84,8 triliun. Anggaran itu meningkat 6,25 persen dibandingkan dengan APBD Perubahan 2021 yang sebesar Rp 79,8 triliun.
Pendapatan daerah 2022 direncanakan sebesar Rp 77,4 triliun atau meningkat 18,77 persen dibandingkan dengan APBD Perubahan 2021 yang sebesar Rp 65,2 triliun.
Untuk penerimaan pembiayaan 2022 direncanakan sebesar Rp 7,4 triliun. Angka itu diproyeksi yang berasal dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) 2021 sebesar Rp 4 triliun dan dari penerimaan pinjaman daerah sebesar Rp 3,4 triliun.
Adapun belanja daerah 2022 direncanakan sebesar Rp 75,6 triliun. Angka itu naik 8,09 persen dibandingkan dengan belanja daerah dalam APBD Perubahan 2021 yang sebesar Rp 69,9 triliun.
Adapun pengeluaran pembiayaan 2022 direncanakan sebesar Rp 9,2 triliun. Pembiayaan itu dipakai untuk penyertaan modal daerah sebesar Rp 5,6 triliun, pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo sebesar Rp 927,9 miliar, dan pemberian pinjaman daerah sebesar Rp 2,6 triliun.
Muhammad Taufik, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, seusai rapat paripurna menjelaskan, terkait anggaran dalam RAPBD 2022 tersebut, selanjutnya akan dibahas kembali untuk menjadi APBD 2022.
Dengan RAPBD Rp 84,8 triliun, menurut Taufik, untuk anggaran belanja akan diarahkan untuk kebangkitan ekonomi Jakarta. Sementara untuk penanganan banjir, yang akan dilakukan yang berkaitan dengan pembangunan waduk dan embung.
”Semua terprogram. Kami optimistis DPRD dan Pemprov DKI dapat menyelenggarakan pemerintahan tahun 2022 dengan anggaran yang ditetapkan,” jelas Taufik.
Sementara Anies menambahkan, peningkatan besaran RAPBD 2022 disusun sambil melihat perkembangan di kuartal pertama dan kuartal kedua 2021 dibandingkan dengan periode yang sama 2020. Dari perkembangan itu, kecepatan pertumbuhan perekonomian di Jakarta menunjukkan angka yang optimistis.
”Kita berharap tren ini bisa terus. Saya harap kondisi pandemi terkendali terus seperti sekarang, kedisiplinan sama-sama dibutuhkan,” jelas Anies.