logo Kompas.id
MetropolitanSuka Duka Bekerja dari Rumah
Iklan

Suka Duka Bekerja dari Rumah

Tren kerja jarak jauh atau bekerja dari rumah berpotensi berlanjut di masa depan. Meski terdapat sejumlah kendala, manfaat yang didapat menjadi daya tarik budaya baru dalam bekerja ini.

Oleh
Agustina Purwanti
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WHZFclJAZEEANBXFVkSCl9aBCWM=/1024x640/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F18284d36-4dfa-4a79-8dcf-e0c143aa0c9a_jpeg.jpg
KOMPAS/istimewa

Poster serial ”Work from Home” yang diproduksi GoPlay. Serial ini tayang sejak 2 November 2020 dan berkisah tentang kehidupan masyarakat saat beradaptasi dengan normal baru. Misalnya, bekerja dari rumah dan melakukan rapat daring.

Sejak pandemi Covid-19, budaya bekerja dari rumah tidak asing lagi bagi masyarakat. Demi mencegah penularan virus dan mengurangi mobilitas terkait pembatasan aktivitas masyarakat, hampir semua perusahaan menerapkan sistem kerja jarak jauh bagi pekerjanya.

Budaya kerja tersebut sebenarnya bukan hal baru. Merujuk penelitian Oswar Mungkasa (2020), istilah tersebut muncul pertama kali dalam buku The Human Use of Human Beings Cybernetics and Society oleh Norbert Wiener tahun 1950. Telework menjadi istilah yang sering digunakan oleh masyarakat Eropa.

Editor:
nelitriana
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000