Karyawati Basarnas Tewas Dianiaya Kawanan Bersepeda Motor
Sekawanan orang tiba-tiba menuduh karyawati Basarnas telah memukul adiknya. Mereka lalu membacok korban hingga tewas, lalu merampas telepon genggamnya, di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dhany
·3 menit baca
HANDINING
Ilustrasi BegalHandining
JAKARTA, KOMPAS — Mita Nurkhasanah (22), operator panggilan darurat Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas, tewas dibacok kawanan bermotor di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/10/2021) dini hari. Kepolisian Sektor Kemayoran masih menyelidiki peristiwa tersebut.
Mita diserang ketika tengah bersama Yahya (18), teman laki-lakinya, di Jalan Angkasa pada pukul 02.00. Saat itu keduanya tengah menunggu ojek daring yang akan menjemput Yahya.
Tim masih melacak pelaku.
Kepala Polsek Kemayoran Komisaris Ewo Samono menyebutkan, empat pelaku berboncengan dengan dua sepeda motor tiba-tiba menghampiri Mita dan Yahya. Dua di antarnya turun sambil menenteng senjata tajam.
”Seingat saksi, para pelaku menuduh Mita telah memukul adiknya. Kemudian membacok korban hingga luka di lengan tangan kiri dan di bawah ketiak, tembus paru-paru. Sebelum pergi, pelaku ambil handphone korban,” ucapnya, Sabtu (23/10/2021).
JITET KOESTANA
Ilustrasi kriminalitas
Perempuan asal Indramayu, Jawa Barat, itu tersungkur bersimbah darah. Yahya pun berteriak meminta pertolongan. Tak berselang lama, Afif Bintang Prakoso (24), pengojek daring yang ditunggu, datang. Ia lantas membawa korban ke RS Hermina, Kemayoran. Setibanya di sana, dokter menyatakan korban meninggal dunia pukul 02.47.
Ewo menyebutkan, Unit Reskrim sudah mengecek lokasi pembacokan dan meminta keterangan saksi. Saat ini masih berlangsung identifikasi dan mengumpulkan bukti-bukti. ”Tim masih melacak pelaku,” ujarnya.
Basarnas dalam keterangannya mengutuk perbuatan keji kawanan bermotor dan meminta atensi kepolisian supaya kasus serupa tak berulang. ”Kami mengutuk keras perbuatan keji para pelaku dan berharap kepolisian dapat mengungkap dan menangkap pelaku untuk mempertanggungjawabkan kebiadaban mereka sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Jenazah Mita langsung dibawa ke rumah duka di Desa Jayawinangun, Kecamatan Kedokanbunder, Indramayu, seusai autopsi di Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo. Setibanya di sana, jenazah langsung dimakamkan.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2020).
Masih rawan
Pertengehan Oktober, Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap 11 pencuri dari Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Tangerang. Modusnya sama, mengincar korban yang melintas sendirian di jalanan sepi pada tengah malam hingga dini hari.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, dengan pengungkapan kasus itu, kejahatan jalanan di wilayah hukum Polda Metro Jaya menurun 18 persen. Sementara tingkat penyelesaian kasus meningkat 23 persen dalam kurun 22 September hingga 11 Oktober. Dari berbagai kasus itu, jumlah tersangka yang ditangkap dan ditahan polisi selama dua pekan mencapai 84 orang.
Sementara itu, barang bukti yang disita polisi, antara lain, ialah 7 senjata api, 12 senjata tajam, 26 sepeda motor, 1 kendaraan roda empat hasil kejahatan, 11 kendaraan yang dipakai para pelaku, dan 27 telepon seluler.
”Ini pengungkapan yang cukup bagus oleh Direktorat Kriminal Umum, khususnya di Polda Metro Jaya saja,” ujarnya.
KOMPAS/STEFANUS ATO
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus.