Angkutan Umum Boleh Angkut 100 Persen Penumpang pada PPKM Level 2
Penumpang resah dengan keamanan dan kesehatan berangkutan umum saat dilonggarkan. Dishub DKI meyakinkan prokes tetap dijaga ketat.
Oleh
Helena F Nababan
·4 menit baca
Kompas/Priyombodo
Transjakarta keluar dari Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (14/10/2021). Kawasan bisnis dan Terminal Blok M dioperasikan sejak tahun 1992 dan pernah menjadi kawasan ikon di Ibu Kota.
JAKARTA, KOMPAS — Sejak DKI Jakarta memasuki PPKM level 2, kapasitas angkutan umum diatur boleh mengangkut 100 persen penumpang. Namun, pengguna angkutan umum mempertanyakan aspek keselamatan dan keamanan menggunakan angkutan umum.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Kamis (21/10/2021), memastikan, pengaturan kapasitas angkut 100 persen diatur melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta. ”Pembatasan kapasitas angkut bagi pengguna moda transportasi diatur bisa mengangkut sampai 100 persen,” kata Syafrin.
Meski sudah bisa mengangkut 100 persen penumpang, jelas Syafrin, pengawasan terhadap pengguna angkutan umum tetap diterapkan secara ketat. Tujuannya untuk memastikan keamanan dan keselamatan bertransportasi umum selama pandemi Covid-19.
Pengawasan yang dilakukan, di antaranya, saat hendak naik angkutan umum, penumpang mesti memindai kode QR melalui aplikasi Peduli Lindungi atau JAKI. Lalu, penumpang juga mesti menggunakan masker dan dilarang berbicara di dalam angkutan umum.
Kompas/Priyombodo
Transjakarta menunggu penumpang dari Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat libur akhir pekan, Minggu (14/2/2021).
Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Prasetia Budi secara terpisah menjelaskan, sesuai Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 1245 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 2 Corona Virus Disease 2019 dan aturan SK Kadishub terbaru, Transjakarta mulai memberlakukan kapasitas angkut pelanggan sebesar 100 persen. Sebelumnya, sebagai upaya menekan angka penyebaran Covid-19, Transjakarta membatasi keterangkutan pelanggan maksimal sebesar 50 persen dari jumlah kapasitas total.
Dengan pemberlakuan aturan baru itu, jelas Prasetia, semua marka atau tanda jarak aman yang terpasang di lantai halte, bus, dan bangku pelanggan akan dicopot secara bertahap.
Dari pantauan, untuk bus non-BRT dari stasiun Tanah Abang menuju Kampung Melayu, bangku-bangku dan lantai bus sudah bersih. Tidak ada lagi tanda silang yang menempel di bangku atau lantai. Namun, untuk bus Transjakarta koridor 1 Kota-Blok M, tanda-tanda silang di bangku dan lantai masih ada.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Penumpang berada di Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota, Jakarta, Sabtu (30/1/2021).
Adapun untuk kereta komuter, pantauan Kamis ini pola layanan masih sama saat PPKM level 3. Tanda-tanda silang di bangku masih ada dan penumpang duduk di bangku-bangku yang tidak ada tanda silangnya.
Aliya Putri (26), warga Grogol yang ditemui di dalam bus 1A Pantai Maju- Balai Kota, terkejut dengan situasi di dalam bus. Tanda-tanda jaga jarak masih menempel di bangku dan lantai, tetapi petugas di dalam bus malah meminta penumpang menduduki semua bangku, sebelah-menyebelah.
”Ini masih pandemi, kenapa sudah begini. Saya jadi khawatir untuk naik angkutan umum,” jelas Aliya.
Annisa (30), warga Depok, Jawa Barat, yang biasa menggunakan kereta komuter untuk kegiatan hariannya juga menyatakan kekhawatirannya dengan dibolehkannya angkutan umum mengangkut 100 persen penumpang.
”Saya masih ngeri, dibatasi 50 persen saja ngeri karena di lapangan akan lebih dari itu. Penuh banget, bisa jadi ikan pepes lagi kita,” katanya.
Kompas/Priyombodo
Suasana di dalam Transjakarta yang telah ditandai untuk jaga jarak saat melintas di jalan protokol Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (3/7/2020).
Meski pengawasan akan penerapan prokes tetap ketat, baik di halte, bus, stasiun, maupun di dalam kereta, Putri berkeyakinan, kebijakan baru itu belum saatnya. Seharusnya pemerintah atau Pemprov DKI mempertimbangkan kasus Covid-19 di Jakarta yang masih ada.
”Jangan buru-buru langsung 100 persen. Sabar saja dulu, 50 persen atau 75 persen, sampai benar-benar kasusnya turun seturun-turunnya dan vaksin sudah bagus, sebagus-bagusnya di Bodetabek. Apalagi, anak-anak di bawah 12 tahun belum ada vaksinnya,” katanya.
Annisa berpandangan, kalau kasus sudah di bawah 50, 40, 30, tidak apa-apa. ”Lagi pula vaksinasi di Bodetabek belum terkejar semua. Masih bisa kemungkinan ledakan kasus meskipun mungkin tidak di DKI Jakarta karena DKI vaksinnya sudah bagus,” imbuhnya.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Rombongan jurnalis memindai kartu JakLingko di Halte Transjakarta Manggarai, Jakarta Selatan, saat turut dalam uji coba penggunaan kartu JakLingko untuk empat jenis moda transportasi publik, Senin (4/10/2021).
Atas keresahan dan kebimbangan sejumlah pengguna angkutan umum itu, Syafrin menegaskan, prokes ketat tetap akan diterapkan. Selain itu, pengawasan melalui kamera pengawas yang terpasang di dalam bus juga akan dimaksimalkan.
"Di seluruh bus TJ saat ini sudah terpasang kamera, namun untuk mengingatkan penumpang akan ada pengumuman berkala mengingatkan penumpang tetap menggunakan masker dan tidak berbicara dalam bus. Selain itu, petugas di halte akan mengawasi setiap penumpang yang berada di halte dan yang naik bus menggunakan masker," jelasnya.
Prasetia Budi juga menekankan, Transjakarta tetap menerapkan standar
protokol kesehatan yang ketat, baik di halte maupun di dalam bus. Dalam hal ini, pelanggan diwajibkan menunjukkan bukti telah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada petugas, baik melalui aplikasi Peduli Lindungi, JAKI, atau menggunakan dokumen sertifikat yang sudah dicetak atau secara digital melalui telepon pintar masing-masing sebelum memasuki pintu halte.
Lalu, penumpang wajib memakai masker dan melakukan pengukuran suhu tubuh. Semua bus juga dipastikan telah dibersihkan secara berkala menggunakan cairan disinfektan.
”Hal ini untuk tetap memastikan pelanggan tetap merasa aman dan nyaman. Meski turun level, kita tidak boleh lengah. Untuk memastikan semua berjalan sesuai aturan yang berlaku, petugas layanan halte (PLH) kami siap di lapangan,” katanya.