Kehati-hatian Bogor Terdampak Hujan Lebat Masih Berlanjut

Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor mendata ada 120 pohon yang tersebar di sejumlah wilayah Kota Bogor rawan tumbang dan berkategori merah.

DOKUMENTASI BPBD KOTA BOGOR

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/10/2021), menyingkirkan pohon yang tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang pada Minggu (17/10/2021). Tercatat ada 13 peristiwa dampak dari cuaca ekstrem itu.

BOGOR, KOMPAS — Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/10/2021), menyebabkan beberapa kejadian ikutan. Memasuki musim hujan, warga diimbau berhati-hati, di antaranya tidak berlindung di bawah pohon.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Theo Patrocinio, dalam keterangan tertulis, Senin (18/10/2021), melaporkan, setidaknya ada 13 peristiwa bencana akibat cuaca ekstrem hujan disertai angin kencang yang terjadi Minggu.

Baca juga: Cuaca Dunia Semakin Ekstrem

Kejadian akibat fenomena cuaca itu ditemukan di Kecamatan Bogor Barat sebanyak 10 kejadian dan 3 bencana di Kecamatan Tanah Sareal dan Bogor Utara. ”Tujuh rumah rusak dan enam kejadian pohon tumbang atau dahan patah. Rata-rata rumah rusak ringan karena atapnya terbawa angin. Ada juga empat mobil yang terparkir rusak tertimpa dahan atau pohon tumbang,” kata Theo.

DOKUMENTASI BPBD KOTA BOGOR

Cuaca ekstrem yang melanda Kota Bogor sejak Minggu (17/10/2021) menyebabkan sejumlah pohon menimpa kendaraan warga.

Theo mengatakan, tidak ada korban jiwa dari kejadian bencana akibat cuaca ekstrem itu. Petugas juga sudah menuju sejumlah lokasi kejadian bencana untuk upaya penanganan, seperti pembersihan area dari pohon dan dahan tumbang serta perbaikan sementara rumah warga. Besaran kerugian akibat cuaca ektrem belum bisa diprediksi.

”Pada cuaca ekstrem masyarakat diimbau tidak keluar rumah atau berlindung saat di jalan serta tidak memarkir kendaraan di bawah pohon,” katanya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta warga untuk membatasi aktivitas di luar rumah. Cuaca ektrem diprediksi masih akan terjadi pada beberapa hari ke depan. Aparatur tingkat rukun tetangga hingga kecamatan diminta cepat tanggap dan siaga saat bencana terjadi di wilayah masing-masing.

”Karena cuaca ekstrem, warga juga diminta mengurangi aktivitas. Tidak terlalu banyak di luar, di jalan-jalan sekitar pohon,” kata Bima

HUMAS PEMKOT BOGOR

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meninjau pendataan kartu tanda pohon yang berstatus merah, kuning, hijau. Pendataan sementara, ada 666 pohon yang 60 persen berstatus hijau, 30 persen kuning, dan 20 persen merah. Pendataan dilakukan setelah pohon tumbang pada Senin (2/11/2020).

Selain itu, Dinas Perumahan dan Permukiman Bidang Pertamanan Kota Bogor juga diminta rutin berpatroli guna mengantisipasi pohon tumbang serta terus mendata pohon yang masuk kategori rawan. ”Mitigasi bencana memastikan dan mewaspadai titik-titik bencana atau banjir,” ucap Bima.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor Juniarti Estiningsih menambahkan, Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor terus menginventarisasi pohon-pohon rawan patah dan tumbang di sejumlah wilayah, seperti di sepanjang Jalan Pemuda dan Jalan Ahmad Yani. Dua wilayah itu merupakan kawasan deretan pohon. Di sejumlah wilayah, beberapa pohon masuk kategori rawan atau dengan kartu tanda pohon kuning sehingga perlu pemangkasan.

Penyisiran atau inventarisasi pohon agar mencegah terjadinya korban akibat tertimpa pohon atau dahan. Pada Minggu (10/10/2021), seorang pengendara motor menjadi korban saat melintas di alan Ahmad Yani, Kelurahan Tanah Sareal.

Berdasarkan inventarisasi Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor, dahan pohon yang menimpa warga sehingga tewas itu merupakan pohon beringin yang masih berkategori sehat dengan tingkat keropos di angka 0-30 persen.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Warga berlatih basket di koridor luar Stadion Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/8/2021). Meski situasi masih dalam kondisi pandemi, olahraga luar ruangan tetap menjadi pilihan warga untuk menjaga stamina tubuh dan menjaga imunitas.

Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor Irfan Zacky menjelaskan, pihaknya mendata ada 120 pohon tersebar di sejumlah wilayah Kota Bogor yang rawan tumbang dan berkategori merah.

Data terakhir, dari 14.537 pohon yang terdata di Kota Bogor, ada 816 pohon dengan kartu tanda pohon. Dari jumlah itu, 120 pohon berkategori merah, 23 pohon berkategori coklat, 170 pohon berkategori kuning, dan 503 pohon berkategori hijau.

”Tiga bulan terakhir, kami terus rutin melakukan pemeliharaan pohon, terutama ini menjelang musim hujan,” ujarnya.

Baca juga: Waspadai Cuaca Ekstrem di Peralihan Musim

Pemeliharaan tersebut, lanjut Irfan, dengan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang terlalu rimbun, penebangan pohon yang kondisinya sudah rawan.

Selain itu, Dinas Perumahan dan Permukiman juga berkoordinasi dengan PLN terkait dengan kabel listrik yang menyangkut di dahan pohon. Kabel itu dikhawatirkan bisa menyebabkan korsleting jika pohon atau dahan roboh karena cuaca.