Janji Meningkatkan Kualitas Warga di HUT Ke-389 Kabupaten Tangerang
Usia ke-389 tahun menjadi tonggak Kabupaten Tangerang di Banten mengintrospeksi kualitas sumber daya manusianya supaya bisa mewujudkan ”Sehat Bangkit Gemilang”.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·4 menit baca
Polisi membanting seorang mahasiswa dalam unjuk rasa yang berakhir ricuh di depan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Kecamatan Tigaraksa, Banten, Rabu (13/10/2021) siang. Dalam unjuk rasa memperingati ulang tahun ke-389 Kabupaten Tangerang itu, mahasiswa menuntut perbaikan pembangunan oleh pemangku kepentingan.
Pada saat yang sama, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Wakil Bupati Mad Romli, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) melangsungkan rapat paripurna peringatan ulang tahun Kabupaten Tangerang.
”Hari jadi ini momentum atau kesempatan untuk introspeksi diri. Harus bisa cepat dan tepat mewujudkan Tangerang Sehat Bangkit Gemilang meskipun belum sempurna sesuai keinginan seluruh warga,” tutur Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
Masih banyak pekerjaan rumah untuk bangkit dari hantaman pandemi Covid-19. Selain ekonomi dan kesehatan, pembangunan manusia perlu mendapatkan perhatian lebih sesuai capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2020 dan Penanganan Covid-19.
Bidang pendidikan angka rata-rata lama sekolah masih 8,39 tahun. Harus ditingkatkan lagi, investasi sumber daya manusia untuk kemajuan daerah.
Indeks Pembangunan Manusia berada di angka 71,92. Namun, rata-rata bersekolah masih 8,39 tahun atau kebanyakan memutuskan berhenti saat duduk di kelas XII bangku sekolah menengah atas. Rata-rata itu masih sama dengan kondisi tahun sebelumnya.
Laporan capaian itu juga menunjukkan kontraksi pertumbuhan ekonomi atau tumbuh negatif 3,7 persen sehingga kemiskinan menjadi 6,23 persen dari 3,2 juta penduduk. Sementara angka pengangguran terbuka berada di 13 persen dengan lulusan SMA atau sederajat mendominasi pencari kerja tahun 2020. Jumlahnya mencapai 26.333 dari total 29.922 pencari kerja.
Program kerja
Kabupaten Tangerang dengan luas wilayah 959,61 km persegi yang terbagi dalam 29 kecamatan, 28 kelurahan, dan 246 desa memiliki visi mewujudkan masyarakat yang religius, cerdas, sehat, dan sejahtera.
Caranya dengan meningkatkan penerapan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan; meningkatkan akses, mutu dan pemerataan pelayanan pendidikan dan kesehatan; mengembangkan ekonomi daerah yang kompetitif dan berbasis kerakyatan, dan kualitas tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, dan akuntabel; meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan
rencana tata ruang wilayah; dan mengembangkan inovasi daerah supaya berkualitas atau berdaya saing.
Salah satu implementasi program di lapangan ialah Gerakan Sekolah Menyenangkan. Gerakan sosial bersama guru untuk menciptakan budaya belajar yang kritis, kreatif, mandiri, dan menyenangkan di sekolah.
Wujudnya beasiswa pendidikan siswa berprestasi dan MBR dengan target 5.000 siswa. Kemudian membangun 24 sekolah baru, penambahan 597 ruang kelas baru, dan rehabilitasi sedang/berat 398 bangunan sekolah hingga 2023.
Selanjutnya Gerakan Tangerang Sehat berupa pemenuhan sarana dan prasarana serta peningkatan status fasilitas kesehatan. Kegiatannya, yakni kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu, pendidikan gizi danperbaikan gizi menurunkan angka stunting, desa stop buang air besar sembarangan, dan pembangunan RSU Tigaraksa.
Ada juga Gerakan Bersama Berantas Kawasan Padat, Kumuh, dan Miskin dan Plus guna menangani permasalahan di kawasan permukiman kumuh, seperti rumah tidak layak huni, prasarana sarana dan utilitas yang buruk dan kurang memadai.
Pemkab turut memberdayakan warga dalam kelompok usaha bersama untuk
penyandang masalah kesejahteraan sosial dan pelatihan wirausaha. Warga juga mendapatkan bantuan permodalan dan peningkatkan ketahanan pangan dengan kawasan rumah pangan lestari di pekarangan rumah.
Evaluasi
Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail menyebutkan, pendapatan asli daerah terus meningkat sejak tahun 2013. Dari Rp 629 miliar dengan APBD Rp 2,5 triliun menjadi Rp 2,3 triliun dengan APBD Rp 5,7 triliun. Kenaikan itu sejalan dengan penghargaan inovasi daerah, tiga kali laporan keuangan wajar tanpa pengecualian, dan lainnya.
”Harus terus berkomitmen mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel dengan orientasi layanan publik kepada warga. Untuk itu, penting sekali mengembangkan sumber daya manusia,” ucapnya.
Ia mewanti-wanti seluruh pemangku kepentingan dan warga untuk bekerja sama supaya visi dan misi bisa terwujud secara menyeluruh. Beberapa di antaranya IPM di kisaran 73-75, pertumbuhan ekonomi 5,63 persen, dan pengangguran terbuka turun ke 9,98-10,3 persen.
Gubernur Banten Wahidin Halim turut meminta penguatan sinergi dan penyelarasan program antara provinsi dan kabupaten. Juga pemberian bantuan kepada pelaku UMKM untuk transformasi digital, selain stimulus ekonomi, layanan kesehatan, dan perlindungan sosial.
Ia mengapresiasi pendapatan asli daerah Kabupaten Tangerang yang tertinggi se-Banten. Semua itu berkat bisnis yang terpusat dengan industri pengolahan, perdagangan, dan real estate. Karena itu, iklim investasi harus dijaga agar kondusif.
”Bidang pendidikan angka rata-rata lama sekolah masih 8,39 tahun. Harus ditingkatkan lagi, investasi sumber daya manusia untuk kemajuan daerah, khususnya ada sarana dan prasarana pendukung. Dengan begitu, pengembangan daerah akan komprehensif, baik desa maupun kota,” katanya.
Usia 389 tahun merupakan tonggak sejarah. Namun, tonggak takkan kokoh tanpa sumber daya manusia yang berkualitas.