Dunia Usaha Optimistis Ekonomi Tumbuh Seiring Pelonggaran PPKM
Seiring kasus Covid-19 yang melandai di DKI Jakarta, sejumlah kegiatan usaha juga mulai dilonggarkan. Dunia usaha menyebut itu menjadi harapan untuk pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Aktivitas usaha berangsur dilonggarkan saat DKI Jakarta menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 3. Kondisi ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi.
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menyatakan, PPKM level 3 memberikan harapan pemulihan ekonomi DKI Jakarta karena pemerintah akan memperluas berbagai kelonggaran yang memungkinkan berbagai sektor usaha dapat beroperasi kembali. Bagi Jakarta yang merupakan kota jasa, kelonggaran tersebut sangat dinantikan. Hal itu karena selama hampir 1,5 tahun berbagai sektor usaha jasa tidak boleh buka.
Ia mencontohkan sektor hiburan, spa, karaoke, kafe, dan pameran yang sementara waktu tidak boleh buka. Sebagian besar usaha jasa tersebut hampir sekarat.
”Kami pelaku usaha memiliki optimisme bahwa dengan tingkat penyebaran Covid-19 yang sudah semakin terkendali dan jumlah warga Jakarta sudah divaksin 100 persen tentu ekonomi Jakarta akan cepat pulih menuju ke pertumbuhan ekonomi Jakarta yang berkualitas,” katanya, Selasa (12/10/2021).
Donni Fajar Anugrah, ekonom ahli Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, pada diseminasi laporan perekonomian provinsi (LPP) DKI Jakarta periode Agustus 2021 pada 27 September silam menjelaskan, ekonomi DKI Jakarta pada triwulan II-2021 tumbuh 10,91 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2020. Pertumbuhan ekonomi terjadi karena ditopang kinerja ekspor yang tetap kuat di tengah perbaikan konsumsi rumah tangga, investasi, dan konsumsi pemerintah yang terus berlanjut.
Sementara pada triwulan III-2021, ekonomi tertahan dipengaruhi PPKM terkait lonjakan Covid-19. Namun, akhir Agustus 2021 terlihat aktivitas ekonomi mulai membaik. Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta pun memproyeksikan laju perekonomian DKI Jakarta sepanjang 2021 ini akan bertumbuh 3,6-4,4 persen.
”Seiring dengan perbaikan ekonomi nasional, penyediaan vaksinasi Covid-19 dan selanjutnya pembangunan infrastruktur Jakarta, maka ekonomi Jakarta pada tahun 2021 diproyeksikan membaik sekitar 3,6 hingga 4,4 persen,” kata Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Onny Widjanarko dalam acara tersebut, yang juga dimuat dalam media sosial Youtube Bank Indonesia.
Secara historis, lanjut Onny, mulai dari 2015 hingga 2019, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta berada di angka rata-rata 5,98 persen. Angka tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan perekonomian nasional.
Seiring dengan adanya pandemi Covid-19 di Indonesia sejak Maret 2020, perekonomian DKI Jakarta pada 2020 mengalami kontraksi minus 2,36 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya (yoy), lebih dalam dari kontraksi perekonomian nasional yang minus 2,07 persen.
”Padatriwulan II-2021, perekonomian Jakarta tumbuh positif 10,91 persen (yoy), membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang masih terkontraksi positif 1,91 persen (yoy),” ujar Onny Widjanarko.
Pertumbuhan perekonomian Jakarta didukung seluruh komponen pengeluaran. Di antaranya konsumsi rumah tangga yang tumbuh sekitar 8,46 persen, konsumsi pemerintah pada triwulan II-2021 secara tahunan juga tumbuh sekitar 23,59 persen, lalu investasi juga tumbuh 5,36 persen.
Sektor ekspor di Jakarta juga tumbuh 22,79 persen karena meningkatnya permintaan global. Impor juga tumbuh 22,81 persen.
Lalu, jika dilihat dari lapangan usaha, perbaikan ekonomi di Jakarta dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi lapangan usaha utama. Beberapa di antaranya lapangan usaha industri pengolahan, perdagangan, informasi dan komunikasi, jasa keuangan, serta konstruksi. Semua sektor itu disebut tumbuh.
Kinerja lapangan usaha industri pengolahan pada triwulan II tumbuh 25,28 persen (yoy), lapangan usaha perdagangan tumbuh 13,48 persen, lapangan usaha informasi dan komunikasi tumbuh 2,57 persen, lapangan usaha jasa keuangan tumbuh 9,87 persen, serta lapangan konstruksi tumbuh 5,34 persen.