Penumpang KRL Naik Lagi 6,7 Persen, Waspadai Kepadatan di Stasiun Sore Ini
KAI Commuter mencatatkan kenaikan jumlah penumpang yang sudah berlangsung dua bulan terakhir. Kepadatan penumpang terutama di jam sibuk pagi dan sore hari. Waspadai kerumunan, protokol kesehatan ketat wajib dipatuhi.
Oleh
Helena F Nababan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — KAI Commuter mencatat kenaikan jumlah penumpang 6,7 persen pada pekan pertama Oktober 2021 dibandingkan dengan pekan kelima September 2021. Adapun jumlah penumpang pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 3 meningkat 77 persen dibandingkan dengan pada masa PPKM level 4.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylvianne Purba melalui keterangan tertulis, Senin (11/10/2021), menjelaskan, peningkatan jumlah penumpang terjadi seiring dibukanya kembali sejumlah kegiatan ekonomi.
Dari catatan KAI Commuter sepanjang hari kerja di pekan kelima September (27 September-1 Oktober 2021), rata-rata pengguna KRL sebanyak 359.829 orang per hari. Sementara di hari kerja pekan pertama Oktober (4-8 Oktober), rata-rata pengguna KRL 384.205 orang per hari. Dari angka itu, jumlah penumpang bertambah sekitar 6,7 persen.
Sementara, jumlah penumpang pada saat penerapan PPKM level 3 lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penumpang saat penerapan PPKM level 4. Pada PPKM level 3 dengan penerapan syarat vaksinasi untuk naik KRL saat ini, rata-rata per hari sebanyak 309.221 pengguna. Angka itu naik 77 persen dari masa PPKM level 4 dengan jumlah rata-rata per hari sebanyak 174.582 pengguna KRL.
Stasiun dengan volume pengguna terbanyak antara lain Stasiun Tanah Abang dengan rata-rata 14.736 pengguna per hari, Stasiun Bogor dengan rata-rata 13.840 pengguna per hari, Stasiun Bojonggede dengan rata-rata 12.437 pengguna per hari, Stasiun Citayam dengan rata-rata 11.460 pengguna per hari, dan Stasiun Bekasi dengan rata-rata 9.531 pengguna per hari.
Mobilitas pengguna KRL pada hari Senin mencerminkan pola pergerakan pengguna sepanjang pekan.
Kepadatan penumpang di awal pekan kembali terjadi pada Senin ini. Pergerakan pengguna KRL di pagi hari terkonsentrasi pada pukul 06.00-08.00, sedangkan pada sore hari terkonsentrasi pada pukul 16.00-18.00.
Hingga pukul 10.00, tercatat ada 163.853 pengguna KRL. Data tersebut tidak jauh berbeda dengan hari Senin pekan sebelumnya, yaitu 163.305 pengguna. ”Mobilitas pengguna KRL pada hari Senin mencerminkan pola pergerakan pengguna sepanjang pekan,” kata Purba.
Pengguna KRL yang terus bertambah diantisipasi KAI Commuter dengan membatasi pengguna sesuai kuota yang diizinkan. Selain itu, petugas di lapangan memperketat pemeriksaan sertifikat vaksin dan protokol kesehatan yang menjadi syarat untuk naik KRL.
Protokol kesehatan yang wajib dipatuhi penumpang, di antaranya, mewajibkan penggunaan masker ganda dengan salah satunya adalah masker medis dilapisi dengan masker kain sebagaimana yang direkomendasikan dokter dan Kementerian Kesehatan, menjaga jarak, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah naik kereta.
Penumpang juga mesti menunjukkan sertifikat vaksin sebelum naik KRL kepada petugas secara fisik (dicetak) dan secara digital, atau melalui pemindaian kode respons cepat (QR Code) yang ada di stasiun dengan aplikasi PeduliLindungi. Pemindaian kode respons cepat juga dapat dilakukan melalui aplikasi lainnya yang sudah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.
MRT Jakarta
Kenaikan jumlah penumpang juga terjadi di MRT Jakarta. Data MRT Jakarta per 30 September menunjukkan, rata-rata penumpang harian MRT Jakarta pada September 2021 sebanyak 14.218 orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan Agustus 2021 yang sebanyak 5.989 orang per hari.
Dalam Forum Jurnalis MRT Jakarta, Kamis (30/9/2021), Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar menyebutkan, jumlah penumpang mulai naik pada 31 Agustus . Sampai dengan 27 September 2021, jumlahnya terus meningkat. Pada 31 Agustus-6 September rata-rata penumpang 11.780 orang per hari, pada periode 21-27 September 2021 rata-rata ada 17.020 orang per hari.
Operasi
Purba menambahkan, dengan pemberlakuan PPKM level 3, operasional dan layanan KRL Jabodetabek berjalan pukul 04.00-22.00 dengan 994 perjalanan per hari. KAI Commuter mengoperasikan pelayanan perjalanan KRL dengan memaksimalkan waktu jadwal perjalanan antara KRL (headway) pada jam sibuk pagi dan sore hari. Sebanyak 307 perjalanan KRL melayani pada pukul 04.00-09.00 dan 243 perjalanan KRL pada pukul 16.00-20.00.
Untuk MRT Jakarta, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan MRT Jakarta Ahmad Pratomo menjelaskan, operasional kereta pada hari kerja Senin–Jumat mulai pukul 05.00 sampai dengan pukul 21.30. Kemudian pada akhir pekan, Sabtu–Minggu dan hari libur beroperasi mulai pukul 06.00 sampai dengan pukul 21.30.
Headway juga kembali diatur, pada hari kerja kereta MRT Jakarta diatur datang dan berangkat setiap 5 menit untuk jam sibuk pagi hari pukul 07.00-09.00 dan jam sibuk sore hari pukul 17.00-19.00. Di luar jam sibuk itu, headway kereta diatur setiap 10 menit sekali. Sementara untuk akhir pekan atau hari libur, kereta diatur setiap 10 menit.
Sama halnya dengan KAI Commuter, MRT Jakarta tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Penumpang masih tidak boleh berbicara selama perjalanan di dalam kereta.