Kota Bekasi Hibahkan 185.000 Dosis Vaksin yang Terancam Kedaluwarsa
Di Kota Bekasi masih ada sekitar 500.000 warga target yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19.
Oleh
Stefanus Ato
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Sebanyak 185.000 dosis vaksin di Kota Bekasi, Jawa Barat, bakal kedaluwarsa pada akhir Oktober dan November 2021. Vaksin itu akan segera dihibahkan ke daerah lain di Jawa Barat agar habis terpakai.
”Ada vaksin yang mau expired, mau kami limpahkan melalui gubernur ke kabupaten atau kota yang butuh. Vaksin kami yang akan expired pada Oktober sampai November 2021 ini ada sekitar 185.000 dosis,” ucap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Senin (11/10/2021), di Bekasi.
Jenis vaksin yang bakal kedaluwarsa itu adalah Sinovac, Moderna, AstraZeneca, dan Pfizer. Vaksin di Kota Bekasi mendekati kedaluwarsa lantaran Kota Bekasi rutin mendapat distribusi vaksin. ”Kami dapat terus. Sementara orang yang mau vaksin carinya susah sekarang. Kami bahkan sudah door to door,” kata Rahmat.
Pemerintah Kota Bekasi, kata Rahmat, sudah melakukan identifikasi untuk mengetahui warga yang sudah vaksin atau belum melalui penempelan stiker. Langkah itu diikuti mendatangi langsung rumah warga untuk meminta mereka segera mengikuti vaksinasi. Namun, masih ada saja yang enggan.
”Masih banyak warga yang tidak mau divaksin. Di kami masih ada sekitar 500.000 orang (belum mau divaksin),” ucap Rahmat.
Berdasarkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi hingga 9 Oktober 2021 mencapai 65,09 persen berdasarkan hitungan identitas kependudukan.
Vaksinasi malam Minggu
Pada saat masih banyak warga menolak mengikuti vaksinasi Covid-19, Pemerintah Kelurahan Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, terus mencoba berbagai cara agar menarik minat warga untuk mau divaksin. Salah satunya melalui program Vlaminggo (Vaksin Malam Minggu).
Program itu dimulai Sabtu (9/10/2021) di wilayah RW 005 Kelurahan Kranji. Jenis vaksin yang disediakan adalah Pfizer untuk dosis pertama dan kedua sebanyak 100 dosis. Vaksinasi dimulai pukul 18.00.
Lurah Kranji Akbar Juliando mengatakan, latar belakang diadakannya program Vlaminggo ini adalah banyak warga yang tidak dapat mengikuti vaksinasi pada pagi atau siang hari serta pada hari biasa karena terbentur jadwal kerja. Untuk mengatasi persoalan itu, pihak RT, RW, serta tim dari Puskemas Kranji sepakat untuk melaksanakan vaksinasi pada malam hari.
”Dari hasil mapping bersama, diketahui bahwa tidak semua warga bisa mengikuti vaksinasi pagi ataupun siang hari. Banyak warga yang tidak bisa meninggalkan pekerjaan dan saat hari libur pun pasti mereka akan bersama dengan keluarga. Jadi, kami coba vaksinasi pada malam hari, terutama malam Minggu. Ternyata antusiasme warga luar biasa,” katanya.