Hanya Rp 0 untuk Jajal Angkot Retro ”Si Benteng” Tangerang
Pemerintah Kota Tangerang di Banten menggratiskan layanan angkot Si Benteng sampai akhir tahun 2021 untuk memantik penggunaan angkutan umum.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — PT Tangerang Nusantara Global menambah empat trayek Si Benteng, Senin (11/10/2021). Dengan begitu, angkutan kota atau angkot bergaya retro 1990-an tersebut total melayani delapan trayek se-Kota Tangerang di Banten. Tarifnya pun gratis hingga akhir tahun 2021 untuk menarik pengguna angkutan umum.
Empat trayek itu ialah BTN Pasir Jaya-GOR Gandasari, Terminal Cimone-Koang Jaya, Terminal Cimone-Jalan Dipati Unus-Jalan Ganda Sari, dan Terminal Cimone-GOR Pabuaran Tumpeng.
Sementara trayek yang sudah ada adalah GOR Jatiuwung-Simpang Gajah Tunggal, Simpang Gajah Tunggal-Gang Ledug Asem, Situ Bulakan Periuk-Gerbang Taman Cibodas, dan Terminal Cimone-Perum Pondok Arum.
Mudah-mudahan bisa mendorong warga menggunakan angkutan umum sehingga bisa kurangi macet.
Direktur PT Tangerang Nusantara Global Edi Candra menyebutkan, penambahan empat trayek tidak diiringi dengan penambahan unit angkot. Untuk itu, 80 unit angkot dibagi menjadi 10 unit untuk setiap trayek.
”Perluasan layanan (trayek) dahulu. Sekarang tahap sosialisasi dan gratis hingga akhir tahun sebagai bagian pemulihan ekonomi warga. Ayo, warga coba nikmati fasilitas angkutan umum Si Benteng,” ucapnya.
Si Benteng ini memiliki fasilitas pendingin ruangan untuk memanjakan penumpang. Tarif normalnya ramah di kantong, sebesar Rp 2.000 per orang untuk setiap trayek. Namun, operasinya belum maksimal karena belum banyak pengguna.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menuturkan, layanan Si Benteng gratis hingga akhir tahun supaya mendorong warga mulai beralih ke angkutan umum.
”Mudah-mudahan bisa mendorong warga menggunakan angkutan umum sehingga bisa kurangi macet dan berikan kenyamanan lebih kepada masyarakat,” ujarnya.