Tes Acak Temukan 25 Siswa Positif Covid-19 di Kota Tangerang
Pemkot Tangerang menghentikan sementara pembelajaran tatap muka tingkat SMP setelah temuan kasus positif Covid-19.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Sebanyak 25 siswa sekolah menengah pertama, seorang guru, dan pegawai tata usaha terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tangerang, Banten. Mayoritas di antaranya merupakan orang tanpa gejala. Pemerintah Kota Tangerang pun menghentikan sementara pembelajaran tatap muka sembari pelacakan kontak dan tes masif.
Temuan 27 kasus positif itu setelah Dinas Kesehatan Kota Tangerang melakukan tes acak reaksi rantai polimerase (PCR) kepada siswa dan guru sejak Senin (27/9/2021). Tes sudah menjangkau 18 dari 120 SMP yang menggelar pembelajaran tatap muka.
”Semalam sudah bahas antara dinas pendidikan dan dinas kesehatan supaya 15 sekolah diliburkan dulu untuk sementara karena temuan kasus positif Covid-19 ini,” ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Kamis (30/9/2021).
Kami khawatir mereka tanpa gejala bisa tulari orang di rumah atau sebaliknya tertular di rumah.
Mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 memiliki cycle threshold sedikitnya 30. Semakin besar angka itu, maka jumlah virus dalam tubuh semakin banyak.
Arief menuturkan, Menteri Kesehatan mengarahkan untuk tes PCR ketimbang tes antigen karena sulit melacak virus jika CT di bawah 30. Nantinya setiap kelas akan diambil beberapa sampel. Jika ada yang positif, semuanya bakal diperiksa.
Pemerintah Kota Tangerang akan terus melakukan tes acak sembari pelacakan kontak erat dan sosialisasi kepada orangtua sebagai langkah antisipasi kluster penularan SARS-Cov-2 penyebab Covid-19. Salah satunya membentuk Satgas Covid-19 di setiap kelas supaya siswa yang sakit, seperti batuk dan pilek, bisa sedini mungkin ikut tes di puskesmas terdekat.
”Mereka yang ke sekolah wajib divaksinasi karena ada laporan kalau ada guru yang belum divaksinasi. Kami khawatir mereka tanpa gejala bisa tulari orang di rumah atau sebaliknya tertular di rumah,” ucapnya.
Upaya tersebut melengkapi langkah antisipasi lain yang sudah berjalan. Sebelumnya, Pemkot Tangerang menambah tenaga pengawas pembelajaran tatap muka sehingga total menjadi 120 orang dan belum membolehkan tatap muka tingkat sekolah dasar.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang menargetkan vaksinasi kepada 178.803 anak usia 12-17 tahun. Sejauh ini sudah 30 persen yang menerima vaksinasi Covid-19.
Antisipasi
Wilayah tetangga, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang, turut mengantisipasi kluster sekolah. Selain evaluasi, bakal ada tes acak kepada siswa dan guru yang melakukan pembelajaran tatap muka.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan Taryono mengatakan, pihaknya secara ketat dan konsisten memantau pembelajaran tatap muka. Seluruh satuan pendidikan wajib memastikan siswa dan guru belajar daring jika ada kasus positif Covid-19 di kawasan permukimannya dan melaporkan kondisi kesehatan setiap hari.
”Kami sudah koordinasi dengan dinas kesehatan untuk tes usap antigen sebagai antisipasi. Jangan sampai ada kluster sekolah,” katanya. Sejauh ini pembelajaran tatap muka jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas berjalan dengan lacar.
Pembelajaran tatap muka jenjang SMP dan SMA di Kabupaten Tangerang juga berjalan lancar. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Syaifullah menuturkan sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk tes usap kepada siswa dan guru. Upaya itu untuk mengantisipasi kluster sekolah seiring pembelajaran tatap muka.