Antisipasi gelombang Covid-19, pemerintah daerah di Tangerang Raya, Banten, mengoptimalkan aplikasi Peduli Lindungi.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah daerah di Tangerang Raya, Banten, tak ingin kecolongan seiring pelonggaran aktivitas warga dan melandainya kasus Covid-19. Langkah antisipasi dijalankan, seperti mengoptimalkan aplikasi Peduli Lindungi dan meningkatkan fasilitas isolasi mandiri.
Saat ini Tangerang Raya yang terdiri atas Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 3. Sejumlah pelonggaran dilakukan seperti pusat perdagangan, perbelanjaan, dan mal buka hingga pukul 21.00; boleh makan di tempat selama 60 menit; dan menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebutkan telah menyiapkan langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19 seiring pelonggaran aktivitas warga. Salah satunya mengoptimalkan aplikasi Peduli Lindungi sebagai syarat operasional atau kunjungan.
”Kami petakan, lalu daftarkan titik keramaian supaya aksesnya menggunakan Peduli Lindungi. Jadi, perkantoran, sarana olahraga, pertokoan, dan lainnya bisa terpantau semuanya,” ucapnya, Selasa (28/9/2021).
Pemkot juga melakukan tes acak Covid-19 sebagai langkah antisipasi. Salah satunya di sekolah-sekolah yang telah menggelar pembelajaran tatap muka. Upaya sepekan ke depan itu guna mencegah kluster penularan di sekolah.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang melaporkan 91 kasus positif Covid-19 dan 819 suspect aktif masih menjalani perawatan hingga Senin (27/9/2021). Sementara itu, sebanyak 483 kasus meninggal dan 28.809 kasus sembuh dari total 29.383 kasus terkonfirmasi positif sejak wabah melanda Tanah Air.
Di sisi lain, 80 persen warga telah menerima dosis satu vaksin Covid-19 dari target 1,4 juta warga. Jumlah itu masih akan bertambah seiring upaya jemput bola yang berlangsung. Salah satunya vaksinasi Covid-19 kepada 645 pemulung di Tempat Pembuangan Akhir Rawa Kucing, Neglasari.
”Kami diminta Presiden menyisir kelompok masyarakat yang belum divaksin supaya secepatnya divaksin,” ujarnya.
Tingkatkan fasilitas
Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangerang Selatan melaporkan satu warga masih menjalani isolasi mandiri hingga hari ini. Secara keseluruhan, merujuk data Satgas Covid-19, 158 warga masih menjalani perawatan, 729 meninggal, dan 29.979 sembuh dari 30.866 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Koordinator Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan Suhara Manullang menuturkan, fasilitas dan tenaga kesehatan tetap siaga guna antisipasi gelombang ketiga Covid-19. Bahkan, Pemkot membenahi sekaligus menambah sejumlah fasilitas, seperti poliklinik menjadi ruang instalasi gawat darurat dan tiga tenda darurat untuk puluhan pasien Covid-19.
”Kewaspadaan harus tetap ada, jangan sampai seperti yang sudah-sudah,” katanya.
Upaya mempercepat vaksinasi Covid-19 juga terus berlangsung. Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mencatat 67,3 persen warga telah menerima dosis satu dan 42 persen warga menerima dosis dua. Jumlah itu dari target vaksinasi kepada 1 juta warga.
Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Allin Hendalin Mahdaniar mengingatkan warga untuk tetap ketat menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah divaksinasi.
Pemprov Banten juga tak ingin kecolongan. Dinas kesehatan menambah 60 tempat tidur isolasi dan dua tempat tidur ICU di RS Mandala Royal serta 50 tempat tidur isolasi di RS Serpong Utara.
Dinas kesehatan pun mengupayakan RS Sitanala sebagai rumah sakit khusus Covid-19 dengan 200 tempat tidur isolasi dan 24 ICU serta menambah tempat tidur di Rusunawa Desa Margaluyu, Kasemen, Kota Serang, dan BLK Serpong.