Remaja Tewas Setelah Tenggelam di Sungai Ciliwung Area Senen
Lokasi kejadian biasa dijadikan lokasi berenang sejumlah remaja di wilayah kota Jakarta.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — MH, remaja 15 tahun, meninggal setelah sempat diselamatkan dari tenggelam di Sungai Ciliwung di daerah Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (22/9/2021) siang. Ia hilang saat berenang bersama sejumlah temannya.
Sebanyak 16 orang dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Kecamatan Menteng dibantu warga mulai mencari MH pukul 13.15 setelah remaja itu hilang satu jam sebelumnya. Sekitar pukul 14.30, ia ditarik dari dasar sungai sedalam 1,7 meter.
”Tadi pas diangkat masih hidup. Sempat memuntahkan air, masih bernapas. Kami lalu bawa ke Rumah Sakit 128 Kramat Raya,” kata Kepala Suku Dinas Gulkarmat H A Rizal kepada wartawan.
Amar, warga yang ikut melakukan penyelamatan, menyebut butuh 10 menit menemukan tubuh remaja asal Johar Baru, Jakarta Pusat, itu. ”Kebetulan ada tim bantuan pencarian datang, ada orang dari luar juga yang berenang. Saya jadi terinspirasi untuk membantu. Akhirnya saya menyelam, alhamdulillah ketemu, ya,” katanya.
Kepala Kepolisian Sektor Senen Komisaris Ari Susanto, saat dikonfirmasi, melaporkan, MH meninggal di rumah sakit. ”Sekitar pukul 15.00, MH sudah tidak memiliki denyut nadi dan sudah meninggal,” katanya.
Biasa berenang
Sesuai dengan informasi polisi yang juga dituturkan Hendra, warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian di Jalan Raden Saleh, korban sebelumnya berenang di Sungai Ciliwung bersama enam anak lainnya.
Sesaat sebelum kejadian, dua anak, termasuk korban, berenang beberapa puluh meter sebelum kehilangan kendali karena arus sungai. Satu anak berhasil ditarik temannya ke permukaan. Namun, MH tersedot ke dalam air dan tenggelam.
Hendra menyebutkan, sungai di daerah tersebut memang biasa didatangi anak-anak remaja dari luar wilayah untuk berenang. Anak-anak di bawah umur itu juga biasa makan di warung dekat lokasi kejadian setelah berenang.
”Warga sini sudah biasa memperingatkan anak-anak itu. Biasanya ibu-ibu yang bawel. Satpam apartemen di seberang (lokasi kejadian) juga udah capek kayaknya untuk menegur anak-anak itu,” katanya.
Hendra dan satu warga yang ditemui mengakui, kejadian orang tenggelam di sungai tidak sering ditemukan. Namun, sebagian warga selalu waswas ketika anak-anak datang untuk berenang di sungai tersebut.