Warga diimbau waspada terhadap potensi hujan es dan puting beliung yang sering terjadi menjelang atau awal musim hujan. Fenomena itu terjadi pada waktu-waktu tertentu, seperti pada siang atau sore.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Hujan disertai angin kencang pada Selasa (21/9/2021) sore mengakibatkan pohon tumbang di sejumlah wilayah di Kota Depok. Peristiwa itu juga berdampak pada kerusakan infrastruktur, seperti gangguan aliran listrik dan perjalanan kereta rel listrik. Warga diimbau hati-hati seiring prediksi hujan pada Rabu (22/9/2021) sore hingga malam.
Kepala Dinas Sosial Kota Depok Asloe’ah Madjri dalam pesan singkatnya mengatakan, pihaknya bersama Tagana masih mendata dampak hujan deras disertai angin kencang pada Selasa sore kemarin. Tercatat 196 keluarga atau 613 jiwa terdampak.
”Tidak ada korban dari puting beliung kemarin. Ada 196 KK dan 613 jiwa yang terdampak. Sejumlah rumah atapnya rusak di enam kecamatan dan 10 kelurahan. Masih kami data untuk rumah-rumah rusak,” kata Madjri, Rabu (22/9/2021).
Berdasarkan data, wilayah yang terdampak, seperti di Kelurahan Cimpaeun, Kelurahan Tapos, Kelurahan Jatijajar, dan Kelurahan Cilangkap, (Kecamatan Tapos), Kelurahan Sukamaju (Kecamatan Cilodong), Kelurahan Depok (Kecamatan Pancoran Mas), Kelurahan Sukmajaya dan Kelurahan Mekarjaya (Kecamatan Sukmajaya), Kelurahan Ratu Jaya (Kecamatan Cipayung), dan Kelurahan Grogol (Kecamatan Limo).
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok Denny Romulo dalam keterangan tertulisnya mengatakan, cuaca Selasa sore kemarin mengakibatkan sejumlah pohon dan reklame tumbang. Pohon-pohon tumbang itu menimpa kabel listrik, sehingga aliran listrik sempat mati dan terganggu. Berdasar data PLN, ada 622 gardu terdampak.
Kabel listrik yang tertimpa pohon tumbang itu, kata Denny, berada di Jalan Rapika, Kampung Rawa Denok, Pancoranmas. Di Kaveling Universitas Indonesia sisi Timur, Beji. Pohon tumbang juga terjadi di Studio Alam. Selain itu, sejumlah kendaraan juga terdampak karena tertimpa dahan pohon.
“Pohon tumbang menyebabkan beberapa akses jalan lalu lintas sempat tertutup. Pohon tumbang juga terjadi di Halte Pemuda dan Jalan Siliwangi. Reklame di Jalan Margonda juga. Kejadian itu kami langsung turunkan petugas, karena sempat macet,” lanjutnya.
Hujan deras disertai angin kencang kemarin juga berdampak pada layanan perjalanan Commuter line KA 1184 (Jakarta Kota-Bogor). Kereta hanya sampai di Stasiun Depok. Rute rute Nambo-Bogor juga sempat terganggu. Petugas harus menyingkirkan pohon yang tumbang di Jalur 1 Stasiun Depok.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, Rabu siang akan berawan dan pada sore hingga malam Kota Depok akan diguyur hujan. Warga Kota Depok diminta berhati-hati dalam beraktivitas di luar rumah. Warga juga diimbau untuk menjauh dari pohon karena masih ada potensi rubuh atau tumbang saat hujan.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Bogor, Indra Gustari mengatakan, potensi hujan dengan angin kencang, serta hujan es masih akan terjadi di Kota Depok. ”Masih ada potensi. Warga tetap hati-hati dan waspada. Ini sampai awal Oktober karena periode transisi ke musim hujan dan awal musim hujan," katanya.
Indra menuturkan, hujan es dan puting beliung sering terjadi menjelang atau awal musim hujan. Itu terjadi saat radiasi matahari kuat sampai permukaan bumi dan uap air di atmosfer juga sudah mulai tinggi. Fenomena itu terjadi pada waktu-waktu tertentu seperti pada siang atau sore.
Tidak hanya di Kota Depok, sejumlah wilayah, seperti Bogor, daerah di bagian tengah dan selatan, seperti Bandung, Sukabumi, Ciamis, Garut, dan Tasikmalaya, warga harus meningkatkan kewaspadaan pada periode tersebut.