Kreator Tiktok Diduga Jadi Korban Pembunuhan Berencana
SS (29) dilaporkan tewas gantung diri di lantai 4 Rumah Susun Bidara Cina, Jatinegara, Kamis (2/9/2021) malam. Kejanggalan terungkap dari aksi yang sempat terekam dalam siaran langsung di akun aplikasi video Tiktok.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kasus meninggalnya kreator Tiktok berinisial SS, di Jakarta Timur, pada awal September 2021, menjadi misteri. Penyebab kematian SS diduga bukan tewas seorang diri, melainkan karena pembunuhan berencana oleh pihak lain lantaran permasalahan utang piutang.
SS (29) dilaporkan tewas gantung diri di lantai 4 Rumah Susun Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta, pada Kamis (2/9/2021) malam. Aksi itu sempat terekam dalam siaran langsung di akun aplikasi video Tiktok. Dua tahun terakhir, SS dikenal sebagai pembuat konten motivasi di Tiktok dengan banyak pengikut.
”Kami menduga ini pembunuhan berencana dari bukti-bukti yang sudah kami serahkan ke polisi. Kami mendorong kasus ini segera dilakukan gelar perkara dan masuk ke proses lidik untuk menentukan tersangka,” kata kuasa hukum sekaligus kerabat SS, Dosma Roha Sijabat, saat dihubungi pada Senin (20/9/2021).
Kalau pengacara bisa buktikan silakan, hadirkan siapa yang dimaksud. Kami buat surat panggilan. (Yusuf Suhadma)
Dugaan pembunuhan berencana ditemukan pihaknya dari analisis dan temuan yang menunjukkan beberapa keganjalan. Pertama, kata Dosma, dari penggalan video bunuh diri terlihat seperti ada orang lain yang menarik kaki SS.
Keberadaan orang lain yang dekat pada waktu kejadian juga, menurut dia, dibuktikan dari rekaman kamera pemantau (CCTV) dan temuan minuman beralkohol di kamar korban. Padahal, menurut Dosma, SS bukan peminum dan perokok. Ada juga bukti bahwa ponsel SS diutak-atik oleh seseorang sehingga akun Tiktok, panggilan masuk, chat, dan daftar kontak hilang sebelum disita polisi.
Dari kamar korban juga ditemukan bukti brosur yang menyatakan orang berinisial J dicari karena berutang puluhan juta rupiah kepada SS.
”Jadi, dari olah TKP diketahui ada motif tentang utang piutang,” katanya, yang mengaku mengenal SS karena sama-sama menjadi pembuat konten di Tiktok.
Selain itu, sebelum kejadian, pihaknya juga mendapat informasi bahwa adik korban yang biasa tidur bersama korban dibawa oleh seseorang ke suatu tempat. ”Dengan kejanggalan-kejanggalan ini, keluarga menginginkan adanya keadilan,” ujarnya.
Kepolisian Sektor Jatinegara yang menangani kasus tersebut masih mendalami dugaan adanya unsur pembunuhan SS. Kepala Polsek Jatinegara Komisaris Yusuf Suhadma sejauh ini sudah memeriksa enam saksi, termasuk dari anggota keluarga dan teman korban.
”Kita belum menemukan ada yang mengarah ke sana (dibunuh),” ucapnya kepada wartawan, Minggu (19/9/2021).
Hasil pemeriksaan visum oleh Tim Identifikasi Satuan Reskrim Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, menurut dia, juga belum memperoleh adanya tanda penganiayaan pada tubuh SS yang sudah dimakamkan. Pusat Laboratorium Forensik Polri juga masih meneliti temuan minuman beralkohol jenis anggur merah yang diduga ditenggak SS sebelum mengakhiri hidup.
Pihaknya, kata Yusuf, akan melakukan pemeriksaan saksi baru serta penyelidikan lanjutan jika kuasa hukum keluarga SS mempunyai temuan saksi dan bukti baru dalam kasus tersebut.
”Kalau pengacara bisa buktikan silakan, hadirkan siapa yang dimaksud. Kami buat surat panggilan,” katanya.