”Elang Laut” Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu, Satu Tewas dan Tiga Hilang
Pencarian nelayan yang hilang masih dilakukan. KM Elang Laut sehari-hari dioperasikan untuk mencari ikan di perairan Kepulauan Seribu.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kapal Motor Elang Laut yang terbalik karena diterpa cuaca buruk di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, mengakibatkan satu orang meninggal dan tiga orang hilang, Selasa (14/9/2021). Hingga hari ini, tiga orang masih dalam pencarian.
Kapal Motor (KM) Elang Laut yang berlayar dari Dermaga Muara Angke untuk mencari ikan itu membawa 10 orang. Kapal itu terbalik akibat dihantam ombak di perairan Pulau Damar, Kabupaten Kepulauan Seribu, sekitar pukul 05.00. Kejadian itu dilaporkan KM Tanto Setia yang sedang menuju Tanjung Priok ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta.
”Enam korban berhasil diselamatkan oleh RIB 03 milik Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta dan langsung dievakuasi menuju RS Atmajaya untuk dilakukan perawatan. Kemudian pukul 17.20 ditemukan satu korban lainnya dalam keadaan meninggal dunia dan dievakuasi ke RS Polri,” tutur Hendra Sudirman, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, dalam keterangan resmi, Rabu (15/9/2021).
Enam korban selamat adalah nakhoda kapal bernama Ale (34), Cecep (18), Mulyana (31), Gito (39), Danial Manuate (25), dan Muhammad Kadiman (24). Lalu, korban meninggal bernama Adam (19). Adapun korhan hilang, yaitu Abdul Malik (20), Arif (27), dan Agus (19).
Pencarian dilanjutkan
Hari kedua seusai kecelakaan, tim SAR gabungan memperluas area pencarian tiga korban terbaliknya KM Elang Laut di sekitar Pulau Damar. Pencarian ini tidak hanya melibatkan Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, tapi juga Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, KSOP Muara Angke, Satpolair Polres Kep Seribu, Pos AL Pantai Mutiara, VTS Tanjung Priok, dan nelayan sekitar.
”Pencarian hari ini kami akan perluas area pencarian, semoga cuaca hari ini lebih baik dari kemarin sehingga tim bisa memaksimalkan upaya pencarian kemudian ketiga korban bisa segera kami temukan,” tutur Hendra yang mengakui bahwa cuaca di perairan tersebut beberapa hari terakhir tidak bersahabat.
Pencarian pada hari ini sudah dimulai sekitar pukul 07.00 pagi tadi di empat area pencarian. Tim pertama melakukan pencarian menggunakan RIB 03 dengan luas area 54 nm², kedua menggunakan kapal patroli 204 dengan luas area 58 nm², ketiga menggunakan Kapal Patkamla Damar dengan luas area 52 nm², dan keempat menggunakan Kapal KN SAR 227 Yudistira dengan luas area 164 nm².
Sebelumnya, pada awal tahun ini, KM Sampoerna terbalik dan tenggelam pada Sabtu (27/2/2021) dini hari di utara Pulau Tunda, yang masuk wilayah Kota Serang, Banten. Salah seorang pemancing di atas kapal itu, Chairul Komarudin, tewas. Ia diketahui berasal dari Jakarta.
Kala itu, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Banten Komisaris Besar Edy Sumardi menyatakan, polisi menangani kasus tersebut. Diduga, kecelakaan akibat dampak cuaca buruk. Untuk itu, semua nelayan diminta berhati-hati.