Polda Metro Jaya memeriksa Kepala Lapas Kelas I Tangerang dan pejabat di bawahnya untuk menguak kelalaian atau kealpaan dalam kebakaran Blok C2.
Oleh
ERIKA KURNIA/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Metro Jaya memeriksa tujuh pejabat Lapas Kelas I Tangerang di Banten untuk menguak kelalaian atau kealpaan kebakaran Blok C2. Mereka terdiri atas kepala lapas, kepala tata usaha, kepala bidang administrasi, kepala kesatuan pengamanan, dan kepala seksi perawatan.
Hingga Selasa (14/9/2021) siang, baru Kepala Lapas Kelas I Tangerang Victor Teguh Prihartono dan kepala tata usaha yang memenuhi panggilan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. ”Lima pejabat lain masih kami tunggu. Mereka diperiksa untuk lihat apakah ada kelalaian atau kealpaan saat terjadinya kebakaran,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus.
Sebelumnya, penyidik memeriksa 25 saksi yang terdiri atas warga binaan di Blok C2, petugas jaga blok, petugas pemadam kebakaran, dan pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Mereka menjalani pemeriksaan terpisah di Polda Metro Jaya dan Polres Metro Tangerang Kota, Senin (13/9).
Yusri menuturkan, penyidik masih mendalami keterangan saksi, memeriksa saksi tambahan, dan meminta keterangan saksi ahli. Sementara tim Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri masih menguji temuan-temuan dari blok C2. "Kalau semuanya sudah lengkap akan berlangsung gelar perkara untuk tentukan tersangka yang lalai atau alpa," katanya.
Salah satu temuan saat olah tempat kejadian ialah dugaan sumber api atau titik mula kebakaran dari sel nomor 4 di Blok C2. Akibat kebakaran Rabu (8/9) dini hari itu 41 warga binaan tewas di tempat, satu tewas dalam perjalanan ke rumah sakit, dan enam meninggal di RSUD Kabupaten Tangerang.
Korban bertambah
RSUD Kabupaten Tangerang melaporkan bahwa dua warga binaan meninggal pada Senin (13/9/2021). Keduanya menambah panjang jumlah korban meninggal akibat kebakaran Blok C2 menjadi 48 jiwa.
M (44) mengembuskan napas terakhir pukul 18.06. Beberapa jam sebelumnya, dia menjalani operasi pembersihan luka dan pengangkatan jaringan terbakar yang mencapai 25 persen.
”Kondisi pasien memburuk seusai operasi hingga meninggal,” kata Kepala Instalasi Hukum, Publikasi, dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang Hilwani.
Sejam berselang, warga binaan lainnya, I (27) berpulang. Dia mengalami luka bakar nyaris di sekujur tubuh dan trauma inhalasi. Hingga Selasa ini masih ada tiga warga binaan menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. Ketiganya ialah N (34), Y (33), dan S (35).
Hilwani mengatakan, Y dan S berada dalam kondisi stabil. Mereka bisa sudah berkomunikasi dan makan sendiri. Y mengalami luka bakar 20 persen sehingga dokter terus memantaunya guna memastikan tidak ada trauma inhalasi. Sementara S mengalami patah tulang kaki kiri sehingga akan menjalani operasi reposisi tulang.
Di sisi lain, Tim Disaster Victim Identification telah mengidentifikasi 18 jenazah korban kebakaran Blok C2. Salah satunya jenazah warga negara Portugal.