Meski hujan mengguyur wilayah Jakarta sejak Senin malam, tidak ada genangan yang timbul. Wilayah Bukit Duri terpantau aman, tetapi tetap menyiapkan tempat pengungsian sebagai antisipasi.
Oleh
Helena F Nababan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta sejak Senin (13/9/2021) malam, membuat sejumlah wilayah Jakarta ada di status normal dan waspada. Untuk Kelurahan Bukit Duri di Jakarta Selatan yang dilintasi Kali Ciliwung situasi aman, tetapi tetap ada upaya menyiapkan lokasi pengungsian sebagai antisipasi.
Achmad Syarief, Lurah Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (14/9/2021), menjelaskan, meski aliran air Kali Ciliwung meningkat, tetapi wilayahnya tidak ada genangan. ”Sembilan pompa air yang ada di wilayah Bukit Duri berfungsi semua,” katanya.
Selain itu, pengerukan di badan Ciliwung juga dilakukan oleh petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta. Pengerukan dilakukan di lokasi yang masuk wilayah Jakarta Timur dan di bagian kali yang sudah ditanggul atau dipasang sheetpile.
Begitu dikeruk, lumpur atau tanah hasil pengerukan langsung dibuang ke sisi atas kali. Namun, untuk saluran penghubung di Bukit Duri belum ada yang dikeruk.
”Kalau pengungsian ada beberapa tempat yang kami siapkan. Di kantor kelurahan, di gedung PKK di RW 008, di mushola Nurul Al Hidayah di RW 012, lalu ada beberapa rumah warga yang tinggi ikut dijadikan sebagai tempat pengungsian,” kata Syarief.
Dengan begitu, kalau terjadi banjir, warga bisa mengungsi ke rumah saudara atau tetangga yang rumahnya lebih tinggi.
Di Pintu Air Manggarai, petugas Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mengangkat 12 meter kubik sampah ikutan aliran air Kali Ciliwung. ”Sampah itu diangkut dalam satu kali trip,” kata Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan.
Sebagai kesiapan dan kesiagaan, di Pintu Air Manggarai Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyiagakan alat berat, yaitu tiga unit alat berupa satu unit excavator liebher dan dua unit excavator long arm. Dinas juga menyiagakan armada pengangkut sampah sebanyak 2-3 unit yang standby.
”Untuk petugas, ada 10-15 orang yang stand by, terdiri atas petugas pembersih kali, operator, dan pengemudi,” kata Yogi.
Sampai Selasa siang menjelang sore, situasi di Pintu Air Manggarai masih terkendali. Petugas dan alat berat masih bersiaga.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan, dari rapat kesiagaan DKI memasuki musim hujan, bisa dipastikan semua sumber daya yang dimiliki DKI baik petugas ataupun alat berat semua difungsikan. ”Kita belajar dari tahun ke tahun sebelumnya tentang antisipasi pencegahan penanganan pengendalian banjir,” katanya.
Untuk persiapan pencegahan, dilakukan pengerukan, gerebek lumpur di waduk atau situ atau polder hingga memastikan pompa air berfungsi. ”Semua kita kerahkan, alat-alat kita kerahkan. Petugas kita bagi dalam dua sif kerja pagi-sore dan malam hari. Kita libatkan semua instansi terkait,” kata Ahmad Riza.