MRT Jakarta menuntaskan investigasi atas kerusakan listrik internal yang menyebabkan layanan terganggu, Jumat (10/9/2021). Mulai Senin besok, layanan dijamin normal.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kerusakan kabel listrik mengganggu operasionalisasi PT MRT Jakarta, Jumat (10/9/2021). Untuk memaksimalkan perbaikan, operasi MRT pada 11 dan 12 September hanya sampai pukul 19.00. Senin besok, layanan ditargetkan kembali normal.
Ahmad Pratomo, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta, Minggu (12/9/2021), menjelaskan, terkait layanan operasionalisasi MRT Jakarta yang terganggu pada hari Jumat siang lalu, MRT Jakarta telah melakukan investigasi. Ditemukan gangguan listrik internal karena kerusakan kabel 20 kV yang menghubungkan Gardu Induk Taman Sambas dengan Gardu Traksi di Cipete Raya (CPR) dan Lebak Bulus (LBB). Gardu Induk Taman Sambas merupakan gardu penerima pasokan listrik dari PLN yang dipasok dari Gardu Induk Pondok Indah dan CSW.
MRT Jakarta, dijelaskan Pratomo, juga telah melakukan penyelidikan pada seluruh jalur kelistrikan. MRT dinyatakan aman beroperasi melayani penumpang, Sabtu (11/9/2021) mulai pukul 06.00. Perbaikan awal telah dilakukan sehingga MRT Jakarta memastikan bahwa perbaikan lanjutan yang diperlukan tidak mengganggu layanan operasionalisasi.
Dengan adanya perbaikan lanjutan tersebut, operasional MRT Jakarta pada Sabtu dan Minggu hanya sampai pukul 19.00 dengan headway atau waktu tempuh antarkereta 20 menit. Perubahan sementara jam operasional yang semula berakhir pukul 21.30 kemudian dipercepat menjadi pukul 19.00 untuk mempercepat upaya perbaikan sistem kelistrikan.
Kompas/Riza Fathoni
Eskalator yang menghubungkan trotoar dengan jembatan layang (skybridge) yang mengintegrasikan Halte Transjakarta CSW, Jakarta Selatan, di Koridor 13 dengan Stasiun MRT ASEAN, Sabtu (6/3/2021).
Menyusul perbaikan lanjutan, Pratomo melanjutkan, pada tahap berikutnya akan dilakukan investigasi terkait kondisi panel listrik untuk gardu traksi, serta investigasi mendetail dan menyeluruh pada sistem kelistrikan MRT Jakarta. Langkah ini melibatkan Tim Independen untuk mengetahui penyebab kerusakan kabel dan langkah-langkah komprehensif yang perlu dilakukan.
Deddy Herlambang, Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran), menyatakan, sebetulnya untuk kelistrikan, MRT Jakarta ada tiga sumber. Ketiganya dari PLN, PLTG Senayan 100 MV, dan genset. Listrik dari PLN didistribusikan untuk stasiun dan traksi MRT, listrik dari PLTG untuk traksi MRT apabila ada gangguan PLN, sedangkan genset hanya untuk stasiun apabila ada gangguan PLN.
”Seharusnya bila normal SOP (prosedur standar operasi), pergantiannya tidak akan problem dalam operasi,” kata Deddy. Idealnya, dalam operasi dan pemeliharaan, MRT mempunyai SOP, termasuk simulasi apabila ada emergensi kebakaran, kebanjiran, dan lain-lain.
Sementara itu, Haris Muhammadun, Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), menyatakan, DTKJ masih menunggu tim investigasi MRT yang tengah menuntaskan penyelidikan atas gangguan tersebut. ”Direncanakan, Rabu lusa, kami memanggil MRT untuk mendapatkan penjelasan,” katanya.
Kompas/Priyombodo
Pesepeda dengan sepeda nonlipat berada di kereta di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta Pusat, saat uji coba jalur sepeda nonlipat, Senin (22/3/2021).
Pemanggilan terhadap MRT Jakarta juga beralasan karena gangguan kelistrikan yang berpengaruh terhadap layanan sudah dua kali terjadi sejak masa operasi komersiil MRT Jakarta. Terlebih, hal ini terkait erat dengan kelaikan dan keselamatan operasi. Pada angkutan kereta, gangguan pada persinyalan dan kelistrikan itu fatal.
”Dalam pemanggilan tersebut, kami ingin tahu juga bagaimana MRT melakukan operasi untuk perawatan, selain juga hasil investigasi supaya ke depan gangguan tidak terjadi lagi,” ujar Haris.
Pratomo melanjutkan, pada operasional MRT mulai Senin (13/9/2021), kereta akan beroperasi pukul 06.00-21.30 pada hari kerja ataupun pada akhir pekan dan hari libur. Pada hari kerja, Senin sampai Jumat, headway kereta diatur setiap 1 menit sekali. Adapun headway saat akhir pekan dan hari libur diatur setiap 2 menit sekali.
”Pembatasan penumpang per kereta juga masih berlaku, yaitu 65 orang per car atau kereta,” kata Pratomo.