Empat Kecamatan Terdampak Banjir Bandang di Kabupaten Bogor
Luapan Sungai Cidurian seiring tingginya curah hujan memicu banjir bandang yang menyebabkan kerusakan infrastruktur di empat kecamatan, yakni Cigudeg, Nanggung, Jasinga, dan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Hujan deras pada Senin (6/9/2021) malam mengakibatkan Sungai Cidurian, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meluap sehingga menyebabkan belasan rumah dan infrastruktur rusak.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, tidak ada korban jiwa akibat banjir bandang tersebut. Namun, sejumlah fasilitas umum rusak berat, seperti jembatan penghubung antardesa putus dan tiang listrik hanyut terbawa banjir bandang.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor Adam Hamdani mengatakan, banjir bandang itu mengakibatkan kerusakan infrastruktur di empat kecamatan, yakni Cigudeg, Nanggung, Jasinga, dan Sukajaya.
Warga yang tinggal di sekitar sungai untuk mengungsi sementara. Kita tingkatkan kewaspadaan di tengah intensitas hujan tinggi ini.
Tim BPBD dan sejumlah sukarelawan sudah turun sejak menerima laporan banjir bandang pada Senin malam. Pihaknya terus mendata kerusakan di sekitar bantaran Sungai Cidurian, yang melintasi Desa Nanggung dan Desa Jasingga.
”Bantuan logistik darurat sudah ada. Kami evakuasi warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sementara tercatat ada 12 rumah yang terdampak, total ada 32 keluarga dan 37 jiwa yang terdampak. Hujan deras cukup lama kemarin sehingga banjir bandang,” kata Adam, Selasa (7/9/2021).
Adam melanjutkan, akibat dari banjir bandang itu, 50 santri dan guru di Pondok Pesantren Darusalam terisolasi karena jembatan utama penghubung Desa Kalong Sawah, Jasinga, terbawa arus deras aliran sungai. Tim berusaha mengevakuasi dan memastikan para penghuni pondok pesantren dalam keadaan baik.
Jembatan Citalahab, Desa Malasari, Nanggung, juga terbawa oleh arus deras sungai. Begitu pula dengan jembatan bambu di Kampung Cigowong, Desa Sukamaju, Kecamatan Cigudeg hanyut terbawa arus banjir bandang. Jembatan penghubung Desa Urug, Kecamatan Sukajaya dengan Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung terbawa arus banjir bandang.
Bupati Bogor Ade Yasin menuturkan, ia sudah menginstruksikan camat, BPBD, Tagana, linmas, dan instansi terkait untuk turun ke lapangan memberikan pertolongan pertama bagi warga yang terdampak langsung.
”Warga yang terdampak harus segera mendapat pertolongan. Warga yang tinggal di sekitar sungai untuk mengungsi sementara. Kita tingkatkan kewaspadaan di tengah intensitas hujan tinggi ini,” kata Ade.
Kondisi sungai saat ini sudah berangsur surut. Namun, jika hujan deras, potensi banjir susulan masih mengancam desa-desa yang tinggal di sekitar bantaran sungai.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, memasuki musim hujan pada September 2021, sejumlah wilayah berpotensi mengalami gerakan tanah pada kategori menengah hingga tinggi. Warga di Kabupaten Bogor harus siaga dan waspada.
Curah hujan tinggi juga berpotensi banjir bandang di wilayah Caringin, Ciampea, Cibungbulang, Cigombong, Cijeruk, Ciomas, Dramaga, Kemang, Leuwiliang, Pamijahan, Rancabungur, Rumpin, Tamansari, dan Tenjolaya.
Wilayah yang saat ini terdampak banjir juga berpotensi mengalami fenomena gerakan tanah, seperti di Sukajaya, Jasinga dan Cigudeng. Deskripsi kategori menengah pada bahaya gerakan tanah menunjukkan daerah yang mempunyai potensi terjadi gerakan tanah apabila curah hujan di atas normal.
Terutama di daerah perbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau lereng yang mengalami gangguan. Di wilayah dengan potensi gerakan tanah tinggi, apabila curah hujan di atas normal, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.