Kota Tangerang Adaptasi Pembelajaran Tatap Muka DKI Jakarta
Kota Tangerang di Banten mengkaji ulang persiapan pembelajaran tatap muka setelah menengok pelaksanaannya di DKI Jakarta.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Tangerang di Banten mengadaptasi pembelajaran tatap muka di DKI Jakarta. Ibu Kota menjadi contoh karena dinilai paling baik menyiapkan pembelajaran tatap muka.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memutuskan adaptasi dari Jakarta setelah menengok pembelajaran tatap muka langsung. Keputusan itu juga tak lepas dari penilaian Komisi Perlindungan Anak Indonesia bahwa Ibu Kota paling baik menyiapkan pembelajaran tatap muka karena seleksi dan pengawasan ketat serta cakupan vaksinasi dalam mendukung adaptasi kebiasaan baru.
”Saya minta dinas pendidikan asesmen ulang setelah lihat di Jakarta. Ternyata di kelas tidak boleh ada air conditioner, jendela harus terbuka lebar, dan lainnya. Intinya kami harus siapkan seaman dan seminimal mungkin risikonya,” ujarnya ketika meninjau vaksinasi pelajar di pusat pemerintahan Kota Tangerang, Banten, Kamis (2/9/2021).
Sejauh ini, 33 SMP negeri siap untuk pembelajaran tatap muka secara terbatas. Kesiapan itu antara lain punya Satgas Covid-19 yang bertugas dalam pengawasan Dinas Pendidikan Kota Tangerang, ada petugas pengecek suhu tubuh siswa, memasang tempat cuci tangan dan antiseptik di depan kelas, serta menyiapkan masker cadangan.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Tangerang Eni menyebutkan, kapasitas ruang kelas maksimal 50 persen dengan pembagian jadwal. Misalnya, kelas I masuk pada Senin dan Selasa, maka kelas II masuk hari Rabu dan Kamis.
Siswa juga wajib membawa bekal dari rumah karena kantin tutup dan tidak boleh ada pedagang kaki lima di area sekolah. Dengan demikian, itu bisa mencegah potensi kerumunan usai jam sekolah. ”Dinas akan awasi. Kalau ada pelanggaran, kembali sekolah daring,” katanya
Di sisi lain, tenaga pendidik wajib mengantongi hasil tes negatif Covid-19 jika belum menerima vaksin. Hingga sekarang tercatat 10 persen guru belum divaksin karena komorbid, penyintas Covid-19, atau menunggu jadwal.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Banten Tabrani mengatakan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka sesuai kesiapan setiap sekolah. Intinya sekolah harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat, guru sudah divaksinasi, dan sesuai petunjuk dari kementerian. ”Kami mengawasi tetapi segera komunikasikan dengan Satgas Covid-19 atau fasilitas kesehatan jika ada persoalan,” katanya.