Kerusakan Tanggul Citarum Hilir Meluas, Ribuan Warga Bekasi Masih Terancam Banjir
Warga Kampung Babakan Banten, Pebayuran, Bekasi, masih terancam banjir akibat tanggul Citarum hilir kembali ambles.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Sebanyak 6.500 keluarga Desa Sumber Urip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kembali terancam banjir luapan Sungai Citarum hilir ketika musim hujan tiba. Tanggul sementara penahan banjir yang sempat dikunjungi Presiden Joko Widodo pada akhir Februari 2021 ini kembali ambles. Kerusakan tanggul di desa itu juga kian meluas menjadi 450 meter.
Camat Pebayuran Hanief Zulkifli mengatakan, tanggul sementara penahan banjir yang dibangun akibat jebolnya tanggul permanen Citarum Hilir pada 20 Februari 2021 kembali ambles. Bahkan, tanggul permanen yang berada di sisi kiri dan kanan tanggul sementara itu juga retak dan mengalami penurunan.
”Jebol pertama waktu itu 80 meter. Setelah itu, tanggul di kiri dan kanan turun juga. Jadi, bertambah menjadi 450 meter,” kata Hanief, Kamis (2/9/2021), di Bekasi.
Ia menambahkan, pihaknya khawatir banjir dengan skala besar akan kembali melanda desa tersebut jika musim hujan tiba. Warga untuk sementara waktu secara swadaya membangun penahan banjir menggunakan karung-karung plastik berisi pasir dan bambu.
Saat tanggul Citarum Hilir ambles pada Februari 2021 ada 55 rumah warga di Kampung Babakan Banten, Desa Sumber Urip, tersebut rusak dan hilang diterjang banjir. Pasca-kejadian itu, Presiden Joko Widodo pada 24 Februari 2021 meninjau langsung tanggul yang jebol tersebut.
Presiden kemudian meminta agar penanganan Tanggul Citarum yang jebol rampung dalam dua hari ini. Saat itu, Presiden juga meminta agar rumah warga yang rusak segera dibangun kembali (Kompas, 24/2/2021).
Hanief mengatakan, 55 rumah warga yang rusak sudah selesai dibangun. Warga yang saat itu kehilangan tempat tinggal sudah menempati rumah yang dibangun pemerintah.
Meminta atensi pusat
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, pihaknya sudah bertemu Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum. Ia meminta pihak BBWS Citarum untuk mempercepat perbaikan tanggul yang ambles tersebut.
”Saya minta perhatian mereka. Masak dikunjungi Presiden, terus kejadian lagi,” kata Ramdan.
Ia menambahkan, pemerintah daerah akan meminta perhatian Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar perbaikan amblesnya tanggul Citarum di Kampung Babakan Banten segera diselesaikan. Sebab, BBWS Citarum dinilai lambat dalam menangani perbaikan tanggul.
”Saya juga akan sampaikan ke Gubernur Jawa Barat selaku Komandan Satgas Citarum Baru untuk minta atensi di Bekasi. Harusnya jadi prioritas,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala BBWS Citarum Anang Muchlis mengatakan, dari hasil identifikasi, total ada 55 titik kritis tanggul Citarum hilir di Kabupaten Bekasi (Kompas, 18/3/2021). Perbaikan permanen 55 titik tanggul kritis tersebut direncanakan mulai dilelang pada akhir 2021.