Pembangunan MRT Berlanjut, Rekayasa Lalu Lintas di Thamrin dan Stasiun Kota
PT MRT Jakarta siap mengerjakan paket kontrak CP 203 bagian dari fase 2A mulai September 2021. Paket itu meliputi pengerjaan dua stasiun, Glodok dan Kota, serta terowongan bawah tanah.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan konstruksi MRT Jakarta fase 2A paket kontrak atau CP 2021 Thamrin-Monas berlanjut setelah berjalan 20,46 persen. Mulai September 2021, pembangunan Stasiun Glodok dan Stasiun Kota yang merupakan paket kontrak 203 akan dimulai, diikuti rekayasa lalu lintas di ruas jalan itu.
Rekayasa lalu lintas pembangunan Stasiun Glodok akan berdampak pada pengguna jalan yang melintasi Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Gajah Mada, sedangkan pembangunan Stasiun Kota akan diikuti rekayasan lalu lintas di Jalan Pintu Besar Selatan.
Menurut Silvia Halim, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, dalam agenda forum jurnalis MRT Jakarta yang digelar secara daring, Selasa (31/8/2021), rekayasa lalu lintas menyusul pembangunan Stasiun Glodok akan dimulai 20 September hingga 31 Desember 2021.
Kontraktor terpilih, yaitu PT Sumitomo Mitsui Construction Company dan PT Hutama Karya, akan membongkar median jalan, merelokasi pohon, merelokasi utilitas, dan membangun halte sementara Transjakarta. Untuk halte, setelah pembangunan halte sementara selesai, halte existing akan dibongkar.
Pembangunan Stasiun Kota akan diawali tahap 0, yang dikerjakan 1 September-31 Oktober 2021. Pada periode itu, kata Silvia, Jalan Pintu Besar Selatan akan ditutup seluruhnya untuk pembangunan stasiun. Jalur Jalan Pintu Besar Selatan yang saat ini masih terdiri atas dua lajur nantinya akan berkurang jadi satu jalur. Di tahap 0, satu lajur ini akan dipakai jalur reguler dan jalur Transjakarta.
Setelah itu, Stasiun Kota Tahap I akan ditutup seluruhnya dan hanya bisa dilalui Transjakarta serta penghuni dan pemilik usaha di sekitar kawasan itu. ”Nantinya jalur alternatif menuju Kota Tua atau dari arah selatan ke utara melalui Jalan Pancoran, sedangkan jalur alternatif menuju Glodok atau dari arah utara ke selatan melalui Jalan Pinangsia Raya,” ujar Silvia.
Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, menjelaskan, supaya pengerjaan awal kedua stasiun bisa berlangsung baik, perlu ada rekayasa atau pengaturan kembali lalu lintas di kawasan yang terdampak pembangunan CP 203 tersebut. Sebetulnya rekayasa lalu lintas sudah dimulai pada 18-31 Agustus 2021.
Adapun pekerjaan yang dilakukan adalah memodifikasi pulau, median, dan trotoar di Jalan Pancoran; menertibkan area parkir di Jalan Pancoran; merelokasi area parkir di Jalan Pancoran Utara ke area parkir eks Glodok; mengubah area parkir dari tegak lurus 90 derajat menjadi serong 45 derajat di Jalan Pintu Kecil; menertiban PKL dan parkir motor serta memasang MCB beton di Jalan Asemka; hingga merekayasa lalu lintas di Jalan Pinangsia 1 dari semula satu arah ke barat menjadi dua arah.
Selanjutnya, kata Syafrin, pada tahap 0, pembangunan Stasiun Kota yang akan berlangsung pada 1 September-31 Oktober 2021, pengerjaan di Jalan Pintu Besar Selatan akan berada di trotoar. Adapun pekerjaan yang dilakukan meliputi persiapan pemagaran, relokasi utilitas dan saluran air, relokasi pos polisi, survei prakonstruksi, dan pelebaran jalan.
Adapun untuk tahap I pembangunan stasiun MRT Glodok, lanjutnya, pekerjaan akan dilakukan di median tengah jalan atau taman pemisah Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Gajah Mada. Pekerjaan yang akan dilakukan adalah persiapan pemagaran, test pit dan relokasi utilitas, pemotongan dan relokasi pohon, pembongkaran median dan trotoar, serta pengerjaan jembatan penyeberangan orang dan halte bus Transjakarta.
”Di sini nanti terjadi pengurangan satu lajur, yang semula empat lajur reguler dan satu jalur Transjakarta akan menjadi empat lajur campuran,” ujar Syafrin.
Silvia Halim melanjutkan, terkait CP 203 itu juga akan dilakukan pengujian tanah. Di sana nanti akan dilihat jenis tanah, apakah tanah lunak atau jenis lain untuk mengetahui kantong-kantong tanah sehingga saat penggalian bisa dilakukan dengan lebih baik dan aman.
Seperti diketahui, untuk CP 203 ini, kontraktor terpilih akan mengerjakan dua stasiun, yaitu Stasiun Glodok dan Stasiun Kota sepanjang 400 meter, beserta terowongan bawah tanah dari Mangga Besar hingga Kota sepanjang 1,4 kilometer. Pekerjaan CP 203 dijadwalkan berlangsung 72 bulan dan ditargetkan fasilitas tersebut mulai beroperasi Agustus 2027.