Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Tangerang mencatat peningkatan ruas jalan rusak di Kota Tangerang, Banten, sejak 2018 hingga 2020.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Belasan kilometer jalan di Kota Tangerang, Banten, kini dalam kondisi rusak ringan hingga berat. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Tangerang mengebut perbaikan 25 ruas jalan, termasuk membangun looping dua jalan dan dua jembatan hingga akhir 2021.
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Tangerang mencatat peningkatan ruas jalan rusak di ”Kota Benteng” sejak 2018 hingga 2020. Panjang jalan rusak bertambah dari 2,69 kilometer menjadi 5,4 km hingga 10,58 km. Sementara panjang jalan dengan kondisi rusak berat bertambah dari 5,2 km menjadi 6,4 km hingga 15 km.
Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Tangerang pun mengebut perbaikan hingga akhir tahun. Setelah merampungkan perbaikan 6 ruas jalan pada awal tahun, kali ini berlangsung perbaikan tahap kedua hingga akhir tahun.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Tangerang Shandy Sulaiman merincikan, pengerjaan tersebut meliputi looping 2 jalan kota di Galeong dan Gerendeng untuk memecah kemacetan, perbaikan 6 jalan kota, dan 19 jalan lingkungan.
”Rekonstruksi atau perbaikan ini karena jalan rusak 40 persen hingga 70 persen. Perbaikan jalan kota menggunakan sistem konstruksi beton fast track, sedangkan jalan lingkungan menggunakan sistem paving block agar bisa cegah banjir karena daya menyerap air,” ucapnya, Senin (30/8/2021).
Berlangsung juga pembangunan dua jembatan semipermanen menjadi permanen. Jembatan Blok Teko di Kampung Karang Anyar Dumpit yang menghubungkan Karang Sari, Karang Anyar, dan Batu Sari serta Jembatan Jalan Prof Dr Hamka menghubungkan Larangan Utara dengan Gaga.
Sandy menuturkan, pengerjaan sudah berlangsung dengan proses kerja mulai 100 hari hingga 120 hari. Selama itu akan ada buka-tutup jalan dan pengalihan lalu lintas sehingga mengganggu kenyamanan pengguna jalan untuk sementara waktu.
”Pengguna jalan mohon kerja samanya dan tolong lebih berhati-hati karena ada perbaikan,” katanya.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah meminta jajarannya untuk teliti dalam perbaikan jalan. Misalnya, tidak hanya tambal sulam dan memperhatikan drainase agar berfungsi optimal. Dengan begitu tak akan ada masalah lain, yakni genangan hingga banjir saat hujan karena air terserap.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo meminta Pemerintah Kota Tangerang untuk mengoptimalkan alokasi anggaran pemulihan ekonomi sebesar Rp 600 miliar, pelayanan publik Rp 915 miliar, serta peningkatan sarana dan prasarana Rp 1,1 triliun. Legislatif akan mengawal alokasi anggaran itu secara ketat supaya tidak ada penyelewengan.