68 Bus Sekolah Dioperasikan Selama Uji Coba PTM di Jakarta
Adanya bus sekolah meminimalkan persinggungan siswa dengan orang lain sehingga dapat turut menjaga keselamatan siswa selama pandemi ini.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR
Siswa kelas X SMK Negeri 15 Jakarta yang telah selesai melakukan pembelajaran tatap muka pada Rabu (7/4/2021) menaiki bus sekolah yang akan mengantar dia ke halte terdekat dari rumahnya.
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengoperasikan 68 bus sekolah untuk mendukung pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas tahap I. Bus sekolah dioperasikan untuk memudahkan para siswa saat berangkat dan pulang dari sekolah seusai mengikuti PTM terbatas dan untuk menjaga keselamatan dan keamanan para siswa bermobilitas.
Ali Murthado, Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Senin (30/8/2021), menjelaskan, pengoperasian bus sekolah mengikuti jumlah sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas. Pada pelaksanaan PTM terbatas tahap I jumlah sekolah ada 610 sekolah. Dengan demikian, UPAS Dishub DKI Jakarta melipatkan jumlah bus sekolah yang dioperasikan.
Saat uji coba PTM terbatas pada Juni 2021 dengan 138 sekolah, bus sekolah yang dioperasikan 35 unit. Pada pelaksanaan PTM terbatas kali ini, dengan 610 sekolah, disiapkan 68 bus sekolah.
”Berkaca pada uji coba PTM sebelumnya, kami melipatkan armadanya. Karena masih ada pengaturan kapasitas 50 persen, dioperasikan sekitar 70 bus, sebanyak 68 dioperasikan dan dua bus sebagai cadangan,” kata Ali.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Siswa menumpang bus sekolah saat pulang sekolah setelah mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di SMK Muhammadiyah 04, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (9/4/2021).
Bus-bus sekolah itu melayani 33 rute bus dan zonasi yang disusun Dishub DKI. Adapun ke-33 rute itu melayani hampir seluruh wilayah kota Jakarta.
Untuk memastikan keamanan dan keselamatan siswa dalam bermobilitas, ujar Ali, bus sekolah itu selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes). Bus selalu dibersihkan setelah dipergunakan untuk mengantar dan menjemput siswa-siswa.
Di dalam bus, jumlah siswa yang diangkut dibatasi hingga separuh dari kapasitas bus, lalu siswa dianjurkan mencuci tangan, disediakan juga hand sanitizer di dalam bus. Selain itu, di dalam bus juga disiapkan masker apabila masker para siswa tidak sesuai, seperti menggunakan masker scuba.
Di dalam bus juga diatur ada jaga jarak. ”Tambahan aturan, di dalam bus tidak boleh berbicara baik antarsiswa maupun lewat telepon genggam. Itu untuk menghindarkan penularan lewat droplet-droplet,” kata Ali.
Selain itu, karena PTM terbatas sudah dilaksanakan, tetapi setiap sekolah memiliki kebijakan sendiri-sendiri terkait jam masuk sekolah, UPAS menyesuaikan dengan sistem pembelajaran sekolah.
”Kami menyesuaikan dengan jam yang ada, situasional. Tim kami sudah koordinasi dengan pihak sekolah seperti masuknya jam berapa, pulangnya jam berapa. Namun, sesuai SOP, bus sudah meluncur di rute mulai pukul 04.30,” kata Ali.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Siswa menumpang bus sekolah saat pulang sekolah setelah mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di SMK Muhammadiyah 04, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (9/4/2021).
Karena jumlah sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas makin banyak, UPAS juga mengevaluasi layanan supaya seluruh siswa di rute yang disusun bisa dilayani. ”Kami masih mengevaluasi perkembangan dari setiap rute yang ada. Dari 610 sekolah kami koordinasi di tingkat kecamatan, dengan suku dinas supaya para siswa terlayani,” katanya.
Kepala SMKN 15 Prihatin Gendra Priyadi, secara terpisah, menyatakan, bus sekolah itu membantu para siswa yang hendak mengikuti PTM terbatas ataupun pulang ke rumah. ”Dari awal saat sekolah kami masuk daftar sekolah yang menyelenggarakan uji coba PTM terbatas, murid-murid dari sekolah kami juga dilayani bus sekolah,” katanya.
Bus sekolah menjadi alternatif para siswa saat berangkat dan pulang ke sekolah. Terutama para siswa yang tidak dijemput atau dihantarkan oleh orangtuanya. Bus yang disterilkan setelah digunakan dan dengan penerapan prokes saat operasionalisasi diharapkan menjaga para siswa dari keterpaparan virus.
Itu sebabnya, pengoperasian bus sekolah selama PTM terbatas disesuaikan dengan situasi sekolah. ”Kalau sekolah menyediakan lokasi parkir, ya, kami bisa parkir di lokasi tersebut. Sementara bila tidak ada, bus berhenti di halte terdekat sekolah,” kata Ali.
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dalam wawancara daring dengan awak media di Jakarta, Sabtu (31/7/2021).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menuturkan, bus sekolah tersebut disiapkan Dishub DKI sehingga siswa tidak perlu membayar.
Bus sekolah yang dikelola UPAS Dishub DKI Jakarta saat ini ada 176 unit. Selama pandemi, bus-bus itu dioperasikan juga untuk melayani angkutan para tenaga kesehatan, angkutan pasien terkonfirmasi Covid-19, selain untuk mengangkut para siswa sekolah. Semua dilakukan dengan prokes ketat mengantisipasi agar tidak terjadi penyebaran penularan Covid-19.